Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disparbud DKI: Kami Tak Akan Campuri Aktivitas Seniman, apalagi Mengerdilkan

Kompas.com - 13/01/2015, 14:49 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Purba Hutapea menyatakan, tujuan pembentukan Unit Pengelola Teknis (UPT) Taman Ismail Marzuki (TIM) adalah untuk pengawasan dan pengelolaan aset. Sebab, Pemerintah Provinsi DKI telah menganggarkan dana sekitar Rp 100 miliar untuk perluasan dan perbaikan sarana dan prasarana di TIM.

"Jadi, (pembentukan UPT TIM) tujuannya untuk pengamanan aset dan anggaran karena Pemprov DKI telah menganggarkan ratusan miliar rupiah untuk TIM. Ini sesuai dengan tujuan Pergub itu," kata dia saat dihubungi, Selasa (13/1/2015).

Menurut Purba, pembentukan UPT TIM tidak akan berdampak terhadap aktivitas seni yang dilakukan para seniman di tempat tersebut. Ia pun memastikan segala macam aktivitas seniman tidak akan terganggu dan akan berjalan seperti biasanya. [Baca: Ahok Cabut Izin Pengelolaan Taman Ismail Marzuki dari Seniman]

"Dalam Pergub, tidak ada maksud untuk mencampuri masalah seniman. Kami tidak akan mencampuri aktivitas seniman, apalagi mengerdilkan mereka," kata Purba.

Sebagai informasi, baru-baru ini para seniman di TIM sepakat menolak Peraturan Gubernur Nomor 109 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola PKJ TIM yang akan mengambil alih pengelolaan TIM dari mereka. [Baca: Cairkan Suasana, Nanti Malam Djarot Akan Temui Seniman di TIM]

Para seniman berpendapat kehadiran UPT akan mengerdilkan kebebasan berkarya. Mereka menganggap keberadaan UPT secara otomatis akan memunculkan kekuasaan pemerintah di TIM.

Dengan demikian, seniman tidak mendapat kebebasan untuk berkarya karena biasanya retribusi meningkat. Terkait hal tersebut, malam nanti Wakil Gubernur Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat serta jajaran dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, didampingi Dewan Kesenian Jakarta, akan mengadakan dialog dengan para seniman di TIM.

Dialog tersebut diharapkan bisa mencairkan suasana terkait protes para seniman dalam beberapa hari terakhir yang menolak keberadaan UPT TIM. "Nanti malam kami dan Pak Wagub akan ketemu dengan pihak TIM. Kita akan adakan pembicaraan yang cair, umum, dan spontan dengan para seniman," ucap Purba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com