Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kadis Kebersihan soal Anggaran yang Dianggap Ahok Tak Logis

Kompas.com - 13/01/2015, 15:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas menjelaskan soal anggaran untuk kegiatan penimbangan sampah sebesar Rp 4,480 miliar yang diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI tahun 2015. Rencananya, kata dia, dana itu akan digunakan untuk pembangunan jembatan timbang sampah online di TPST Bantargebang.

Dengan adanya fasilitas tersebut, kata dia, jasa penimbangan independen di TPST Bantargebang yang telah dianggarkan tidak akan digunakan seluruhnya.  

"Apabila pembangunan timbangan sampah secara online sudah terealisasi, maka jasa penimbangan sampah independen 2015 akan berakhir," kata Saptastri kepada Kompas.com, Selasa (13/1/2015).

Saptastri belum dapat memastikan kapan dimulainya pembangunan fasilitas tersebut. Namun, yang pasti, kata dia, keberadaan jembatan timbang sampah online ditargetkan sudah terealisasi pada Juli mendatang. [Baca: Ahok Nilai Anggaran Timbang Sampah Hingga Miliaran Tak Logis]

"Keberadaan jembatan timbang sampah secara online sudah terealisasi direncanakan bulan Juli tahun 2015 sehingga anggaran jasa penimbangan tersebut tentunya tidak digunakan seluruhnya dan sisanya akan dikembalikan," ucap dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menyebut adanya anggaran untuk kegiatan penimbangan sampah sebesar Rp 4,480 miliar tidak masuk akal. "Enggak logis anggaran sebesar itu. Kami lagi teliti semuanya," kata Ahok, Senin (12/1/2015) kemarin.

Menurut Ahok, lolosnya anggaran sebesar itu ke dalam RAPBD disebabkan ada oknum pejabat Dinas Kebersihan masih enggan menggunakan sistem penganggaran elektronik melalui e-budgeting.

Padahal, Basuki mengklaim telah menginstruksikan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI untuk menggunakan e-budgeting. "Mereka (pejabat) itu pintar, masih enggak mau pakai e-budgeting," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com