Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2015, 15:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengendara sepeda motor mencari cara untuk tetap bisa beraktivitas di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Abdul, pengendara sepeda motor, memilih memarkir kendaraan di area parkir Gedung Oil Center dan berjalan kaki untuk menyelesaikan urusannya di kawasan Kebon Kacang. ”Saya enggak tahu jalan alternatifnya. Daripada muter-muter, lebih baik saya parkir di Oil Center dan jalan kaki,” katanya, Rabu (21/1).

Menurut dia, kebijakan pelarangan ini menyulitkan mobilitas warga yang jarang melintasi kawasan itu. Sebab, tidak semua orang mengetahui betul jalan alternatif yang ada.

Sejumlah pengendara masih menghentikan kendaraan di depan petugas dan menanyakan jalur alternatif untuk menghindari kawasan yang dilarang. Penindakan atas pelanggaran juga masih dilakukan di akses jalan menuju kawasan yang terkena pelarangan ini. Polda Metro Jaya mencatat ada 400 penilangan terhadap pengendara sepeda motor yang melanggar sejak pada 18-21 Januari. Sementara beberapa pengendara memilih menggunakan bus gratis yang disediakan Pemprov DKI.

Evelin, pengendara sepeda motor, memilih memakai bus gratis dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Gedung Jaya yang terletak di Thamrin. ”Sebenarnya ada jalan alternatif dan area parkir di belakang Gedung Jaya. Tapi, tarifnya mahal, Rp 7.000. Lebih baik saya taruh sepeda motor di gedung UOB dan naik bus gratis ini. Tarif parkir di sana Rp 3.000,” katanya.

Meski muncul aneka tentangan dan kritik, Pemprov memastikan, kebijakan pelarangan sepeda motor ini tetap berlaku sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 195 Tahun 2014. Selasa lalu, empat pesepeda motor melayangkan permohonan uji materi ke Mahkamah Agung atas terbitnya Pergub itu. Pergub dianggap melanggar aturan yang ada di atasnya.

Sementara hingga kemarin, polisi belum menangkap pengendara motor besar yang menerobos kawasan pembatasan motor. Pengendara kabur setelah mempedaya lima polisi yang tengah mengatur lalu lintas di Bundaran HI, Minggu (18/1). Orang itu juga mencelakai seorang polisi.

”Kami masih mencarinya. Kartu tanda penduduk yang diserahkan ke anggota bukan milik dia,” kata Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono.

Peristiwa itu terjadi saat lima polantas yang dipimpin Ipda Fathkur Rozi mengatur lalu lintas. Pada pukul 13.00, melintas motor besar B 6166 ESG di jalur paling kiri dari arah Kebon Kacang menuju arah Sarinah.

Pesepeda motor itu diminta berhenti, dan dia tak dapat menunjukkan surat kendaraan dan SIM. Dia minta izin mengambil surat kendaraan yang dibawa temannya di Plaza Indonesia, tak jauh dari tempat pemeriksaan dan meninggalkan motornya.

Pukul 14.06, pengendara motor besar itu datang. Namun, karena tidak membawa surat kendaraan, motor besar itu bakal dibawa ke kantor polisi. Pengendara diminta membawa motor dan seorang polisi bernama Ibnu Zanuri ikut di motor itu. Saat Zanuri hendak naik ke sadel motor, pengendara motor tancap gas hingga Ibnu terjatuh dan mengalami luka ringan.

Pesepeda motor besar itu kabur ke arah Kebon Kacang. Polisi berusaha mengejar, tetapi tak berhasil. Menurut Hindarsono, pelanggar lalu lintas itu sempat menyerahkan KTP atas nama Andi Revi Sose. (RTS/RAY/ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com