"Saya mau jual ginjal sudah lama, dari tujuh bulan lalu. Besok mau ketemu sama peminatnya. Akhirnya, baru ada yang hubungin," kata Gunadi kepada Kompas.com di kediamannya, Jumat (6/2/2015).
Gunadi menuturkan, Rp 200 juta adalah harga yang terpikir olehnya. Nominal itu nantinya akan dicocokkan dengan tawaran dari orang yang berminat membeli.
Menurut Gunadi, selain untuk biaya pengobatan anaknya, uang hasil penjualan ginjal itu juga akan didepositokan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Seperti diberitakan, Aditya atau Adit divonis menderita leukemia sejak Januari 2012. Menurut dokter yang merawatnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Adit harus menjalani perawatan selama lima tahun untuk mematikan sel kanker darah tersebut. [Baca: Kisah Bocah Aditya Pria Ramadan Tiga Tahun Berjuang Lawan Kanker Darah]
Adit terkena leukemia jenis acute myelogenous leukemia (AML), salah satu jenis yang paling berbahaya dari tiga jenis leukemia. Biasanya, kata Gunadi, anak yang terkena leukemia AML hanya bisa bertahan hidup maksimal enam bulan. Namun, Adit mampu bertahan dan melewati masa kritisnya sampai saat ini.
Perawatan yang dijalani Adit baru tiga tahun. Selama ini, untuk pengobatan putranya, Gunadi menggunakan uang tabungan, menjual sejumlah harta benda, hingga memperoleh bantuan dari keluarga. Kini tidak ada lagi yang tersisa, sementara pengobatan Adit masih dua tahun lagi.
"Jadi, kalau bisa, saya maunya cepat-cepat dijual saja ginjalnya. Saya juga sudah tanda tangan sama rumah sakit buat pakai kornea mata saya. Itu semua buat keluarga saya," tambah Gunadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.