Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palyja Siapkan "Master Meter" untuk Jangkau Masyarakat Bawah

Kompas.com - 09/02/2015, 11:17 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Palyja mengklaim selama hampir 17 tahun ini telah meningkatkan akses air bersih terhadap masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 753 persen. Service coverage pun sudah meningkat hingga 61 persen.

Namun, menurut Meyritha Maryanie, Corporate Communications & Social Responsibility/CCSR Division Head Palyja, Senin (9/2/2015), dengan terus meningkatnya perkembangan kota Jakarta, kebutuhan akan air bersih di Jakarta juga terus meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan air bersih yang defisit tahun ini. Berdasarkan data yang dilansir dari PAM Jaya dan operator, angkanya mencapai 9,1 m3/detik.

Meyritha mengatakan, dengan menggelontorkan Capex senilai Rp 318,6 miliar tahun ini, Palyja akan meningkatkan volume air baku dengan inovasi teknologi pertama di Asia Tenggara, yaitu Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Teknologi ini akan diterapkan dalam proses pretreatment sumber air yang berasal dari Banjir Kanal Barat.

"Dengan adanya penambahan air baku ini kami berharap volume air bersih yang akan didistribusikan kepada pelanggan bertambah jumlahnya. Pertambahan volume air bersih ini juga akan kami prioritaskan kepada masyarakat berpenghasilan rendah," ujarnya.

Adapun salah satu cara distribusinya adalah melalui program Master Meter. Master Meter dibuat untuk pelanggan berpenghasilan rendah yang belum terjangkau jaringan perpipaan. Sistem operasinya dengan cara membentuk Community Based Organization (CBO) untuk mengelola jaringan perpipaan setelah meter, distribusi tagihan pembayaran dan perawatannya.

"Satu Master Meter bisa melayani hingga puluhan rumah sekaligus. Diharapkan akhir tahun ini sudah akan ada 10 Master Meter di enam lokasi berbeda," kata Meyritha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com