Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Banjir, Jokowi Kena "Bully" Netizen

Kompas.com - 10/02/2015, 08:09 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak kemarin, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dirundung (bully) oleh netizen di media sosial. Hal ini berkaitan dengan kondisi Jakarta yang sedang dilanda banjir akibat hujan terus-menerus hingga pagi ini, Selasa (10/2/2015).

Para netizen menyindir Jokowi atas ucapan dulu ketika masih sebagai calon presiden. Ketika itu, Joko Widodo yang masih berstatus Gubernur DKI Jakarta mengatakan, permasalahan kemacetan dan banjir di Jakarta akan mudah teratasi jika dia menjadi presiden. Seorang presiden akan mudah mengatur dan memerintahkan kepala daerah di kawasan Jabodetabek untuk bekerja sama.

"Dulu bilang kalau Jkt akan bebas banjir kalau @jokowi_do2 jadi presiden. Skrg mau alesan apa lagi? Mau jadi sekjen PBB? Karepmu pak," ujar Fatkhur Rochman dalam akun Twitter-nya @fatkhuur.

"Mungkin yg d maksud JKT bebas banjir klo @jokowi_do2 jadi presiden adl banjir kpn aj bisa dtg k JKT tanpa bisa d tanggulangi," ujar pemilik akun Twitter @jojontravolta.

Budayawan Nirwan Dewanto bahkan tidak hanya menyindir Jokowi dalam kicauannya di akun @nd_ir, tetapi juga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Pak Ahok sudah jadi Gubernur, Pak Jokowi sudah jadi Presiden. Lha kok banjirnya masih begitu-begitu saja? @basuki_btp @jokowi_do2," ujar Nirwan Dewanto.

Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra bahkan juga menyebar tautan berita Kompas.com mengenai ucapan Jokowi dulu. Berita yang disebar Yusril melalui akunnya @Yusril Ihza_Mhd tersebut berjudul "Jokowi : Macet dan Banjir Lebih Mudah Diatasi Jika Jadi Presiden". Berita itu tersebut ditulis pada 24 April 2014.

Hujan deras memang mengguyur hampir seluruh wilayah Jakarta sejak Minggu malam hingga pagi ini. Kemarin, sebanyak 49 wilayah di Jakarta pun tergenang banjir dengan ketinggian yang beragam.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana pun mencatat genangan air di Jakarta kini bertambah hingga 107 titik genangan. Tepatnya, 25 genangan di wilayah Jakarta Pusat, 27 genangan di Jakarta Barat, 25 genangan di Jakarta Timur, 10 genangan di Jakarta Selatan, dan 20 genangan di Jakarta Utara.

Salah satu kawasan yang terkena banjir adalah Jalan Medan Merdeka Utara yang berada di depan Istana Merdeka. Mengomentari hal ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama curiga telah terjadi sabotase. Pasalnya, dia yakin banjir tidak mungkin terjadi di Monas dan Istana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com