Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Kereta Jarak Jauh Diubah agar Commuter Line Tak Lagi Tertahan Lama

Kompas.com - 17/02/2015, 20:28 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa perubahan dilakukan dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (Grapeka) 2015 PT Kereta Api Indonesia yang mulai diberlakukan pada 1 April 2015. Salah satunya adalah mengatur jadwal pemberangkatan serta kedatangan kereta jarak jauh.

Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek Fadhilah mengatakan, perubahan itu dilakukan demi memprioritaskan perjalanan Commuter Line, terutama pada jam-jam sibuk.

"Tahun ini kereta api jarak jauh sudah harus masuk Jakarta sebelum pukul 5.00 WIB," ujar Fadhila di Juanda, Selasa (17/2/2015).

Fadhila mengatakan, dengan begitu, maka perjalanan kereta jarak jauh tidak akan mengganggu perjalanan Commuter Line pada jam-jam berangkat kerja. Dengan demikian, Commuter Line tidak perlu lagi ditahan terlalu lama. [Baca: Jumlah Perjalanan Commuter Line Ditambah, Berikut Penambahannya]

Sementara, untuk jadwal pemberangkatan kereta jarak jauh, harus dilakukan di atas pukul 19.00 WIB. Fadhila mengatakan, di atas jam tersebut, aktivitas Commuter Line sudah mulai berkurang. "Jam segitu diharapkan yang pulang kerja sudah naik kereta duluan," ujar Fadhila.

Selama ini, PT KCJ sering mendapat keluhan dari masyarakat mengenai lamanya kereta yang tertahan dalam perjalanannya. Fadhil mengatakan, PT KCJ pun mencoba memperbaiki layanan untuk menjawab keluhan-keluhan tersebut.

Hal ini juga berkaitan dengan ditambahnya jumlah perjalanan beberapa loop line. Untuk Commuter Line mengalami pertambahan sebanyak tujuh loop, di mana satu loop sama dengan 10 hingga 15 perjalanan.

Dengan adanya pertambahan loop ini, kereta tidak boleh lagi tertahan lama karena banyaknya perjalanan yang harus dilakukan.

Fadhila mengatakan, pertambahan ini merupakan upaya PT KCJ untuk mencapai target penumpangnya sebanyak 250 juta penumpang dalam setahun. Sementara saat ini jumlah penumpang KRL tiap harinya baru mencapai 700 penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com