Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekening Nasabah Bank Permata Dibobol Rp 245 Juta

Kompas.com - 22/02/2015, 14:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang nasabah Bank Permata, Tjho Winarto, kehilangan uang tabungan hingga mencapai Rp 245 juta. Hal itu disebabkan karena pembobolan terhadap rekeningnya yang ada di bank tersebut.

Saat ditemui pada Minggu (22/2/2015), Tjho menceritakan kejadian yang ia alami itu. Menurut dia, semua berawal saat ia melakukan perjalanan kerja ke Sorong, Papua, pada 28 Agustus 2014. Saat itu, ada seseorang yang membobol rekeningnya melalui fasilitas internet banking, yang dilakukan saat ia tengah dalam penerbangan 10 jam dari Jakarta ke Sorong.

"Saya berangkat ke Sorong dari Halim pukul 21.00 WIB. Mulai saat itu, nomor ponsel saya sudah tidak aktif. Selama saya berada dalam penerbangan itu, ada orang yang telah membuat SIM card palsu ke Grapari Telkomsel," kata pejabat di salah satu perusahaan Kelapa Sawit itu.

Menurut Tjho, berdasarkan laporan yang ia terima dari pihak Telkomsel, ada seseorang yang meminta pembuatan SIM card nomor ponsel miliknya di Grapari Telkomsel yang ada di Gambir, Jakarta Pusat, pada tanggal 28 Agustus, sekitar pukul 22.00.

"Ke Danamon Rp 195 juta, ke BTN dan BRI masing-masing Rp 25 juta," ujar Tjho.

Menurut Tjho, ia baru menyadari telah kehilangan uang di tabungannya saat telah berada di Sorong pada tanggal 29 Agustus sore.

Saat itu, ia menerima pesan via e-mail yang menyatakan bahwa ia telah melakukan transaksi pengiriman uang ke tiga rekening pada tanggal 29 Agustus dini hari, saat ia dalam penerbangan dari Jakarta ke Sorong. Transaksi dilakukan pada pukul 01.33, 01.37, 01.43, 01.47, 06.39, dan 11.15.

Tjho mengaku sudah meminta bantuan dari Bank Permata untuk melakukan investigasi. Namun, Bank Permata menyatakan bahwa proses pentransferan uang telah melalui proses yang valid dan otentik.

"Tapi setelah saya cek, alamat dari tiga pemilik rekening yang menerima uang saya fiktif. Setelah alamatnya didatangi, orangnya tidak ada. Saya menduga rekeningnya itu hanya rekening sementara yang dibuat khusus untuk menerima uang saya," kata Tjho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com