Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di RAPBD DPRD, Anggaran Pembangunan Jalan Layang Dipotong

Kompas.com - 03/03/2015, 06:49 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta memotong anggaran sejumlah proyek pembangunan yang diajukan Dinas Bina Marga. Hal itu terdapat dalam dokumen Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) versi DPRD yang diterima Kompas.com.

Pemotongan itu berkisar antara 15 persen hingga 30 persen. Berikut ini beberapa pengajuan Dinas Bina Marga yang dipotong dalam pembahasan oleh Komisi D.

1. Peningkatan infrastruktur kota mendukung Asian Games 2018.
Anggaran yang diajukan Rp 50 miliar, dikurangi Rp 25 miliar.
2. Pembangunan/peningkatan jalan-jalan strategis di Provinsi DKI Jakarta, dengan pagu Rp 245 miliar, dikurangi Rp 45 miliar.
3. Pembangunan underpass Cendrawasih, dari Rp 30 miliar dikurangi Rp 10 miliar.
4. Pembangunan underpass Kartini, dari Rp 30 miliar dipotong Rp 10 miliar.
5. Pembangunan simpang tidak sebidang (jalan layang) Bintaro Permai -rel KA, dianggarkan Rp 30 miliar, dikurangi Rp Rp 10 miliar
6. Pembangunan simpang tidak sebidang Cipinang Lontar, dari Rp  30 miliar dipotong Rp 10 miliar.
7. Pembangunan simpang tidak sebidang Jl Panjang, yang dianggarkan Rp 30 miliar dikurangi Rp 10 miliar.
8. Pembangunan simpang tidak sebidang Permata Hijau, dari Rp 30 miliar dipotong Rp 10 miliar.

Mata anggaran ini dimuat di lembar 1 dari 121 lembar RAPBD hasil pembahasan Komisi D DPRD. Di lembar ini tercantum paraf Ketua Komisi D Mohamad Sanusi, Wakil Ketua Rois Hadayana Syaugi, dan Sekretaris Panji Virgianto.

Sementara itu hasil pembahasan ini juga ditandatangani ketiga pimpinan Komisi D tersebut serta pimpinan Badan Anggaran Ferrial Sofyan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan DPRD menyelipkan anggaran "siluman" setelah rapat paripurna pengesahan APBD pada 27 Januari 2015 lalu. [Baca: Ahok Bongkar Siasat DPRD Selipkan Anggaran Siluman]

"Ada anggota DPRD, wakil ketua komisi meng-crop (memotong) 10-15 persen anggaran program unggulan yang sudah kami susun dan disahkan dalam paripurna. Kemudian, mereka masukkan program versi mereka sampai Rp 12,1 triliun. Bagaimana bisa?" kata Basuki geram, di Balai Kota, Selasa (24/2/2015).  

Anggaran itu merupakan potongan anggaran program unggulan dan dialokasikan untuk hal-hal yang tidak menjadi prioritas. Hal ini misalnya pembelian perangkat uninterruptible power supply (UPS) untuk semua kantor kecamatan dan kelurahan di Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com