Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pelaku Pembakaran Bayi Memiliki Keterbelakangan Mental sejak Kecil

Kompas.com - 04/03/2015, 15:57 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kakak terduga pelaku pembakaran mengakui bahwa adiknya, ST (46), memiliki keterbelakangan mental. Purwanto (50), sang kakak, menceritakan bahwa ST baru bisa membaca saat berusia 12 tahun, dan tidak lulus sekolah dasar.

"Umur 12 tahun baru bisa baca," cerita Purwanto saat ditemui di Polsek Metro Jatinegara, Rabu (4/3/2015).

Lebih lanjut, Purwanto juga menambahkan bahwa adiknya memilih meninggalkan rumah sejak berusia 12 tahun. Sejak itu, ST hidup menggelandang di jalan.

"Dia tidak suka dikekang, makanya dia memilih untuk pergi. Padahal saya masih bisa merawatnya dengan baik," ujar Purwanto.

ST, bersama istrinya yang berinisial R (35), diduga membakar bayinya yang sudah tak bernyawa.

Kejadian bermula pada Jumat (27/2/2015) pagi. R yang diketahui tengah hamil besar tiba-tiba melahirkan di dekat sebuah tumpukan sampah yang biasanya dijadikan tempat tinggal oleh pasangan ini.

"Bayi itu tiba-tiba dilahirkan begitu saja, dan jatuh ke bawah (tanah)," kata Kepala Polsek Metro Jatinegara Komisaris Dasril, di Mapolsek Metro Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2015).

Dasril melanjutkan, R yang mengetahui anaknya lahir dalam kondisi meninggal kemudian menaruhnya dalam kardus. Ia kemudian membawa kardus tersebut ke tumpukan sampah.

"Setelah itu, dia (R) pergi mencari suaminya. Kita juga heran dia itu kuat. Setelah melahirkan, dia mengaku jalan mencari suaminya," ujar Dasril.

Beberapa hari kemudian, pasangan yang tidak punya tempat tinggal tetap ini akhirnya kembali ke lokasi tumpukan sampah, Minggu (1/3/2015) sekitar pukul 19.00. Tujuannya untuk beristirahat malam di dekat lokasi sampah itu.

Ketika hendak istirahat, ST mengambil korek dan membakar tumpukan sampah tersebut. "Dia maksudnya bakar sampah supaya tidak ada nyamuk. Ketika itu, bayi yang diletakkan dalam kardus sudah tidak terlihat di tumpukan sampah. Jadi, dia bakar saja sampah yang ada di situ," ujar Dasril.

Dasril mengatakan, bayi yang sudah meninggal ketika dilahirkan sebelumnya itu akhirnya ikut terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Megapolitan
Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Megapolitan
Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Megapolitan
Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Megapolitan
Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Megapolitan
Warga Duga Mayat Dalam Toren di Pondok Aren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba

Warga Duga Mayat Dalam Toren di Pondok Aren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba

Megapolitan
8 Remaja Bersenjata Tajam di Bogor Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran

8 Remaja Bersenjata Tajam di Bogor Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran

Megapolitan
Penemuan Mayat Dalam Toren di Pondok Aren, Pemilik Rumah Buka Penutup 3 Kali Putaran

Penemuan Mayat Dalam Toren di Pondok Aren, Pemilik Rumah Buka Penutup 3 Kali Putaran

Megapolitan
Polisi: 11 Anak di Bogor Dicabuli Saat Sewa Sepeda Listrik

Polisi: 11 Anak di Bogor Dicabuli Saat Sewa Sepeda Listrik

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Sabu Berkedok Jual Nasi di Bojonggede

Polisi Tangkap Pengedar Sabu Berkedok Jual Nasi di Bojonggede

Megapolitan
Pria di Bogor Cabuli 11 Anak di Bawah Umur, Korban Diiming-imingi Tambahan Waktu Sewa Sepeda Listrik

Pria di Bogor Cabuli 11 Anak di Bawah Umur, Korban Diiming-imingi Tambahan Waktu Sewa Sepeda Listrik

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya yang Cabuli 11 Anak di Bogor

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya yang Cabuli 11 Anak di Bogor

Megapolitan
Ahok, PDI-P, dan Jalan Terjal Menuju Pilkada 2024 di DKI serta Sumut

Ahok, PDI-P, dan Jalan Terjal Menuju Pilkada 2024 di DKI serta Sumut

Megapolitan
Bejatnya Pemilik Warung di Kemayoran, Perkosa Anak Disabilitas sampai Tiga Kali

Bejatnya Pemilik Warung di Kemayoran, Perkosa Anak Disabilitas sampai Tiga Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com