Ia masih terlihat masih terus mengisap rokoknya beberapa kali. Saat wartawan mencoba mendekati dan bertanya, Anas langsung berlari kecil ke dalam bus. Raut mukanya masih terlihat pucat pasi dan tidak ada senyum mengembang dari bibirnya. Ia langsung membuang rokok dan naik ke bus dengan cepat. (Baca: Awal Kericuhan di Mediasi Pemprov dan DPRD DKI)
Mantan Wali Kota Jakarta Selatan yang pernah tertangkap tidur dalam rapat paripurna itu tidak menengok sama sekali ke arah wartawan yang memanggilnya. Sementara para pejabat SKPD DKI lain yang mengobrol dengan Anas, seperti Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Gamal Sinurat dan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, masih berada di lokasi. Mereka menolak mengomentari perihal apa yang terjadi di dalam ruang rapat.
Sebelumnya diketahui, kericuhan terjadi saat mediasi antara Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD DKI Jakarta di kantor Kemendagri perihal pembahasan APBD 2015. Basuki tiba-tiba meninggalkan ruang rapat lewat pintu samping.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Agus Suradika mengatakan, kericuhan berawal saat Basuki melontarkan pernyataan ke Anas Effendi seputar pengadaan perangkat penyedia daya listrik tanpa gangguan (uninterruptible power supply/UPS) pada 2015. Diketahui, pada pembahasan RAPBD oleh DPRD DKI terdapat usulan anggaran siluman pengadaan UPS di kelurahan dan kecamatan Jakarta Barat senilai Rp 4,2 miliar tiap unitnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.