Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkutan Massal Rentan

Kompas.com - 12/03/2015, 22:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Pengelolaan dan ketersediaan sarana-prasarana yang begitu terbatas membuat transportasi massal di Jakarta rentan terhadap berbagai macam gangguan. Tabrakan antara truk dan kereta api di Jakarta Utara pada Rabu (11/3) dini hari, misalnya, berdampak pada tersumbatnya arus lalu lintas di kawasan itu selama hampir 9 jam.

Truk Fuso bernomor polisi B 9506 ME tertabrak kereta komuter jurusan Tanah Abang-Jatinegara di perlintasan kereta api Jalan Lodan, RT 006 RW 004, Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, atau di dekat Stasiun Kampung Bandan, kemarin pukul 05.50. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Akan tetapi, proses evakuasi yang lama mengganggu lalu lintas dan perjalanan kereta api hingga sekitar pukul 14.00.

"Kecelakaan terjadi pagi tadi pukul 05.50. Bagian belakang truk bermuatan barang kelontong dari arah Depo Kampung Bandan tertabrak kereta, dan truk pun terguling," kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Wilayah Jakarta Utara Ajun Komisaris Heri Amran.

Heri mengatakan, dari informasi yang dihimpun sementara, palang perlintasan kereta api terlambat menutup sehingga truk sudah melintasi rel tersebut. "Sopir truk Harejun Harahap (35), kernet Agung (35), serta dua penjaga perlintasan kereta diperiksa di Kantor Satuan Wilayah Laka Lantas Jakarta Utara," ujarnya.

Akibat kecelakaan itu, truk terguling dan menutup satu dari dua rel kereta api di jalan itu. Jalan yang sempit dan jumlah volume kendaraan yang padat menyulitkan proses evakuasi. Sebuah mobil crane sudah disiapkan di lokasi kejadian. Hingga pukul 11.00, lalu lintas diatur sistem buka tutup dan kereta api melintas di satu rel saja. "Proses evakuasi menunggu lalu lintas sedikit sepi sekitar pukul 14.00," kata Heri.

Kepala Stasiun Kampung Bandan Zuan menyebutkan, berdasarkan keterangan dari petugas jaga lintasan Rasman (52) dan Agus (28), alarm pintu perlintasan sudah menyala, tetapi truk tetap menerobos.

Akibat kecelakaan itu, lanjut Zuan, sebanyak 183 perjalanan kereta api di Stasiun Kampung Bandan terganggu. Stasiun Kampung Bandan setiap hari melayani sekitar 9.000 penumpang.

Ani (35), pemilik warung makan di sebelah perlintasan mengatakan, saat kecelakaan, dirinya tidak mendengar adanya bunyi alarm palang pintu.

Selain lalu lintas dan perjalanan kereta api terganggu, muatan truk Fuso berupa puluhan karung tas, dompet, dan suvenir yang akan dikirim ke Surabaya hari itu juga harus dipindahkan ke truk lain. "Pengiriman terlambat. Harusnya pagi tadi sudah berangkat," kata Hengki (24), penanggung jawab barang dari jasa ekspedisi PT Putra Brata Bakti.

Lama tiba

Berbagai masalah seperti jalur tak steril, terbatasnya stasiun pengisian bahan bakar gas (BBG), hingga ditariknya lebih dari 30 unit bus dalam proses penyidikan kebakaran bus, menyebabkan pelayanan transjakarta memburuk.

Rabu pukul 13.30-15.00, misalnya, penumpang di Halte Atrium, dan Gambir menunggu 1 jam agar bisa terangkut bus transjakarta Koridor II Pulogadung-Harmoni.

Aminah, karyawan di kawasan Pecenongan, memutuskan naik taksi. "Hangus deh Rp 3.500 karena bus ga datang juga," katanya.

Sri Ulina dari bagian Humas PT Transportasi Jakarta mengatakan, kepadatan lalu lintas di Pulogadung turut menghambat laju bus. Selain itu, sebagian bus sedang mengisi BBG.

Bukan masalah utama

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, sebagai pembantu Presiden, dirinya bisa saja ikut menangani kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta dan kota besar lain di Indonesia. Namun, Gubernur DKI Jakarta dan gubernur di provinsi lain tetap sebagai pemeran utama.

"Bisa saja wapres ikut menangani, tetapi setelah gubernur melaporkan kondisinya. Sebab, gubernur, kan, yang tahu persoalannya. Kami (Wapres) hanya mengoordinasi hal lainnya," kata Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (11/3).

Menurut Wapres, meskipun kemacetan lalu lintas bukan masalah yang utama dalam pembangunan, diakui bahwa masalah tersebut cukup kompleks sehingga perlu ditangani secara khusus.

"Tentu masalah kemacetan lalu lintas bukan hanya soal pembangunan infrastruktur jalan, melainkan juga bagaimana mengatasi transportasi massal dan pejalan kaki. Inilah koordinasi yang harus dilakukan di antara para menteri dan lembaga lainnya," ujar Kalla. (ART/DKA/HAR/DNA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com