Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20.000 Orang Tanda Tangan Dukung Ahok di Bundaran HI

Kompas.com - 15/03/2015, 11:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan orang tergabung dari Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) mengundang masyarakat membubuhkan tanda tangan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di tengah-tengah ribuan orang yang berjubel di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (15/3/2015) pagi.

Aksi lanjutan ini merupakan sikap mendukung Ahok mengungkap dan melawan para begal anggaran siluman Rp 12,1 triliun yang dianggap merugikan uang rakyat.

Relawan menyiapkan 50 spanduk warna putih dan spidol setiap aksinya. Tampak tak jarang masyarakat mampir ikut memberikan partisipasinya. Terlihat lima hingga 10 spanduk sudah terisi tanda tangan masyarakat.

"Aksi ini untuk menggalang dukungan untuk melawan para begal anggaran, para mafia, dan calo proyek di Jakarta," kata Koordinator Aksi Bara JP #SaveAhok Syafti Hidayat di lokasi.

Ia menjelaskan, tujuan aksi ini supaya masyarakat dapat dilibatkan mengontrol dan mengawasi dana-dana yang dipakai eksekutif dan legislatif DKI demi meminimalisasi korupsi.

"Kita mendukung pemberantasan korupsi di Jakarta, kalau korupsi, tangkap langsung, masukin penjara," ujarnya.

Disebutkan dia, hingga saat ini, sudah terkumpul sekitar 20.000 tanda tangan dari masyarakat.

Sementara Sihol Manulang, Ketua Umum Bara JP, menegaskan bahwa rakyat tidak bisa lagi membiarkan anggota DPRD seenaknya memaksakan anggaran siluman.

Sebab, kata dia, tugas anggota Dewan adalah untuk membantu Pemprov DKI seperti yang dimandatkan rakyat terhadap mereka.

"Memang betul Dewan itu mempunyai hak untuk pengawasan dan legislasi, tetapi bukan membuat anggaran secara sepihak, dia harus bekerja sama dengan pemda," kata Sihol. (Rahmat Patutie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setoran ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setoran ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi 'Debt Collector' lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi "Debt Collector" lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com