Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Isi Dus Dokumen dari GMJ untuk DPRD DKI

Kompas.com - 24/03/2015, 12:35 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Unjuk rasa oleh Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) mencapai puncaknya dengan membawa dus berisi dokumen dukungan untuk mendukung hak angket, Selasa (24/3/2015).

Beberapa perwakilan GMJ membawa masuk dokumen yang dikemas ke dalam dus ukuran besar untuk diberikan kepada Ketua Tim Angket Mohamad Sangaji. "Isinya ada 35.000 fotokopi KTP dan surat pernyataan tertulis yang isinya menyatakan mendukung pelaksanaan hak angket," tutur Sangaji kepada Kompas.com.

Sebagian dari 25 dus itu sudah dibuka untuk ditunjukkan kepada wartawan. Selain berisi fotokopi KTP dan surat pernyataan mendukung hak angket, di dalam dus itu juga ada kuesioner dari Front Pembela Islam (FPI) tentang kepemimpinan Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) di Jakarta.

Dalam kuesioner itu, ada lima pertanyaan pilihan ganda. Di antara pertanyaan yang diajukan, ada yang bernada SARA.

Kemudian, ada dokumen lainnya yang dimasukkan ke dalam amplop. Dokumen itu berupa Surat Pernyataan Menolak Ahok dari sebuah yayasan di kawasan Poltangan. Surat itu ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri.

Isi surat tersebut adalah menentang keberadaan Ahok yang dinilai terlalu arogan dan bertindak rasial. Ahok juga dianggap menentang syariat Islam tentang larangan kegiatan pemotongan hewan kurban di sekolah dasar.

Kemudian, mantan Bupati Belitung Timur itu juga disebut tidak ada etiket dalam berbicara, bahkan saat bicara kepada bawahannya.

Surat itu ditembuskan kepada Menteri Dalam Negeri, Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, dan para ketua fraksi DPRD Provinsi DKI Jakarta. Surat tersebut juga ditandatangani pembina dan ketua yayasan.

Menurut Sangaji, GMJ akan terus mengumpulkan dukungan melalui fotokopi KTP dan surat pernyataan hingga pekan depan. Target jumlah dokumen sebagai bentuk dukungan terhadap hak angket adalah 500.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com