Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Evaluasi Kemendagri, Pemprov DKI Buat Simulasi Postur Anggaran

Kompas.com - 28/03/2015, 09:02 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merancang sebuah simulasi untuk mencari beberapa model atau postur anggaran DKI tahun 2015. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi sebelum menerima hasil evaluasi tertulis Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015 dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Secara tertulis, kami kan belum menerima hasil evaluasi Kemendagri saat ini. Tetapi dari hasil beberapa kali pertemuan, baik ketika ke sana menyerahkan (dokumen RAPBD) maupun informasi lisan lainnya, kita ambil langkah antisipasi," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Tuty Kusumawati, Jumat (27/3/2015).

Tuty menambahkan, selama seminggu ini, Pemprov DKI sudah melakukan simulasi mencari beberapa bentuk postur anggaran.

Pada hari ini, Tuty baru saja berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah untuk membahas simulasi tersebut. Bahan-bahan yang dipakai untuk melakukan simulasi adalah masukan-masukan dari Kemendagri.

Salah satu masukan Kemendagri yang cukup penting adalah pemahaman soal penggunaan pagu anggaran 2014 untuk RAPBD 2015.

Awalnya, Tuty mengira bahwa penggunaan pagu anggaran yang mengacu pada Pasal 313 Undang-Undang 23 Tahun 2014 adalah setinggi-tingginya sebesar APBD tahun sebelumnya.

Pemahaman APBD yang ditangkap oleh Tuty mencakup pendapatan, pembelanjaan, dan pembiayaan dalam anggaran tersebut. Namun, setelah berdiskusi dengan Kemendagri, ternyata yang dimaksud adalah anggaran belanja.

Jika mengacu pada pagu anggaran APBD Perubahan 2014, maksimal anggaran belanja adalah Rp 63,65 triliun. Akan tetapi, Pemprov DKI mengajukan anggaran belanja dalam KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara) baru sebesar Rp 67 triliun, yang artinya melebihi angka Rp 63,65 triliun.

Karena itu, perlu diskusi dan pembahasan lebih lanjut dengan Kemendagri. "Ini kan pemahaman sebuah dasar hukum. Ternyata, kalau menurut Kemendagri, maksimalnya itu maaksimal di belanja tahun lalu itu," ucap Tuty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com