Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Lulung, Saya Jangan Dipancing-pancing"

Kompas.com - 27/03/2015, 18:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah mendapat pertanyaan dari anggota DPRD lain, giliran Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana yang melontarkan pertanyaan kepada pakar keuangan negara, Sumardjiyo, dalam rapat angket.

Sebelum bertanya, Lulung memperkenalkan diri. "Saya Haji Lulung, Pak," ujar Lulung kepada Sumardjiyo, di Gedung DPRD DKI, Jumat (27/3/2015).

"Pak Haji Lulung yang mana, yah?" Sumardjiyo malah bertanya. Tidak jelas apakah dia bercanda atau benar-benar tidak mengenal Lulung, yang merupakan salah salah satu anggota DPRD yang paling dikenal.

Pertanyaan itu langsung disambut tawa anggota Dewan yang berada di ruangan itu. Bahkan, Lulung pun tertawa terbahak-bahak. Sumadjiyo sendiri hanya tersenyum.

"Memang antara politikus dengan aktor enggak beda jauh gitu loh," ujar Sumardjiyo tanpa menjelaskan lebih lanjut maksud dari pernyataannya.

Lulung lalu mengajukan pertanyaannya. Menurut Lulung, masyarakat saat ini mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyusun APBD dengan sistem e-budgeting. Namun, lanjut Lulung, Ahok mengabaikan prosedur hukum yang tepat dalam penyusunan APBD.

Lulung pun mencocokkan hal tersebut dengan modul yang disebarkan oleh Sumardjiyo. Jika mencocokkan dengan modul itu, prosedur yang dilakukan Basuki salah.

"Kita kan memutuskan persoalan ini dengan pergub. Lalu, kajian Bapak mengatakan bahwa e-budgeting itu melanggar undang-undang," ujar Lulung.

Mungkin, maksud Lulung ialah proses memasukkan data anggaran menggunakan e-budgeting yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI sebelum pembahasan adalah pelanggaran undang-undang. Rupanya, Lulung salah menyebut dengan mengatakan e-budgeting melanggar undang-undang.

Sumardjiyo pun mengoreksi ucapan Lulung. "Saya ralat, saya enggak katakan e-budgeting melanggar UU loh, Pak. Ini sistem, cara. Yakin ya, Pak? Tos dulu, tos," ujar Sumardjiyo sambil mengulurkan tangan kepada Lulung.

Tanpa mendengar pertanyaan Lulung lebih lanjut, Sumardjiyo menegaskan bahwa penggunaan pagu anggaran tahun lalu dengan pergub adalah imbas dari ketidaksepakatan antara Pemprov DKI dan DPRD.

Sumardjiyo pun meminta agar tidak diberi pertanyaan yang memancing pernyataan yang memojokkan salah satu pihak. "Kan gitu Pak Lulung, saya jangan dipancing-pancing," ujar Sumardjiyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com