Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganya Tawuran, Camat Tambora Ancam Cabut KJS dan KJP

Kompas.com - 30/03/2015, 14:42 WIB
Nur Azizah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk meredam maraknya tawuran antarwarga dan pelajar di Kecamatan Tambora, Camat Tambora Mursidin mengancam akan mencabut Kartu Jaminan Sehat dan Kartu Jaminan Pintar. Hal itu untuk memberi efek jera kepada warga atau siswa yang tawuran.

Selain itu, Mursidin juga mewajibkan seluruh elemen mulai dari masyarakat, mulai kepolisian hingga TNI, melakukan piket bergilir. Piket akan dilakukan setiap hari, mulai dari siang hingga dini hari. Sedangkan penjagaan akan diperketat pada Sabtu malam.

"Kami bentuk tim agar setiap malam ada yang berjaga. Kami juga melibatkan organisasi masyarakat untuk piket," kata Mursidin saat ditemui di Kecamatan Tambora, Senin (30/3/2015).

Nantinya, kata Mursidin, petugas yang berjaga wajib melakukan patroli dan pengamanan di tempatnya masing-masing agar tawuran tidak lagi terjadi. Mursidin menyebutkan, salah satu tempat yang sering terjadi tawuran antarwarga adalah daerah Pejagalan dan Pekojan, Jakarta Utara.

"Di Tambora sendiri hampir dua hari sekali ada tawuran karena hal sepele. Misalnya karena buang botol minum lalu kena orang tersebut," jelas Mursidin.

Mursidin menegaskan, selain berpatroli, lurah juga harus terus berkordinasi dengan camat di Jakarta Utara yang berada di perbatasan Tambora. Dia mengatakan, setidaknya terdapat empat wilayah kelurahan yang rawan tawuran. Keempat kelurahan itu adalah Jembatan Besi, Pejagalan, Tambora, dan Duri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com