Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Bus APTB Protes Kebijakan Ahok

Kompas.com - 07/05/2015, 13:42 WIB

BOGOR, KOMPAS.com
- Sejumlah sopir bus angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) Bogor memprotes kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan melarang bus APTB melintasi busway.

Koordinator bus APTB Bogor, Ahmad Yani (42), mengatakan, daya tarik bus APTB dari Bogor dan daerah lainnya di luar Jakarta adalah karena angkutan tersebut dapat terintegrasi dengan bus transjakarta. Tujuannya, agar masyarakat dapat melanjutkan ke tempat tujuannya lebih mudah.

"APTB ngetem-nya tidak lama, sehingga banyak warga terutama karyawan kantor memilih naik APTB," katanya saat ditemui di pull bus APTB Bogor di Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (7/5/2015).

Jika APTB dilarang melintas di busway, kata Ahmad Yani, penumpang akan memilih angkutan lain yang aksesnya lebih mudah untuk sampai ke tempat kerjanya. "Berapa banyak sih APTB dibanding bus transjakarta?" katanya.

Dia mengatakan, jika APTB ditinggalkan oleh penumpang, dapat berakibat terhadap pendapatan sopir dan tidak menutup kemungkinan pemilik PO akan mengurangi jumlah unit busnya.

"Yang pasti kita para sopir yang akan rugi, malah terancam kehilangan pekerjaan, jika APTB ditinggalkan masyarakat," katanya.

Untuk itu, dia berharap agar pihak pengelola APTB dan Pemprov DKI Jakarta melakukan pertemuan untuk mendapatkan kesepakatan agar semua bus APTB masih dapat beroperasi seperti biasa.

"Kami sedang berkoordinasi dengan semua armada APTB yang ada di Bekasi, Tangerang, Ciawi, Sentul, untuk mendesak agar tercapai kesepakatan yang menguntukan kedua belah pihak," katanya.

Dia mengatakan, bus APTB yang diberangkatkan dari terminal Bubulak, Kota Bogor melayani tujuan Bubulak-Grogol, Bubulak-Blok M, Bubulak-Senen, dan Tanah Abang.

"Kami juga berharap agar pengelola APTB segera melakukan kerjasama dan untuk mengurus perizinan operasi dengan Pemkot Bogor, " ujarnya.

Salah satu penumpang APTB, Jefri (35) mengaku tidak setuju jika APTB tidak bisa melintasi jalur bus transjakarta.

"Justru kemudahan dengan adanya APTB karena bisa melintas ke tengah kota Jakarta. Kalau sampai perbatasan, sama saja cuma sampai terminal Kampung Rambutan," kata karyawan swasta di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat ini. (Soewidia Henaldi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com