Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Anak Telantar Diupayakan Bisa Ikut Ujian Kenaikan Kelas

Kompas.com - 16/05/2015, 17:15 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lima anak yang ditelantarkan orangtuanya di Cibubur, yakni L (10), C (10), AD (8), AL (5), dan DN (4), belum bisa ikut kegiatan belajar-mengajar selama tinggal di rumah aman seperti saat ini.

Menurut Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda, mereka harus fokus untuk pemulihan sebelum akhirnya bisa kembali ke sekolah. "Sementara waktu di rumah aman memang enggak ikut belajar secara formal, tapi kita ada beri pendidikan secara informal," kata Erlinda, Sabtu (16/5/2015) sore.

Erlinda menambahkan, kondisi pemulihan kelima anak tersebut sudah lebih baik dibandingkan hari pertama mereka diamankan, Kamis (14/5/2015). Mereka juga sengaja tidak dipertemukan terlebih dahulu dengan orangtuanya agar proses pemulihan bisa berjalan lancar.

Meskipun belum disekolahkan, menurut Erlinda, mereka tetap akan diusahakan untuk mengikuti ujian kenaikan kelas di sekolah. Pihak KPAI bersama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) juga sudah berbicara dengan pihak sekolah agar ujian sekolah bisa diselenggarakan di rumah aman.

"Kita usahakan supaya bisa ujian di rumah aman. Kebetulan dari pengelola mengaku bisa memfasilitasi, jadi tidak ada masalah," tambah Erlinda.

Selama berada di rumah aman, para anak didampingi oleh seorang pengasuh perempuan selama 24 jam dalam sehari. Tujuan diberikannya pengasuh tersebut adalah untuk menjadi pengasuh alternatif selain orangtua mereka yang masih diperiksa di Polda Metro Jaya.

Pengasuh itu sengaja hanya diberikan satu untuk lima anak tersebut. Alasannya adalah supaya mereka bisa terbiasa dengan sosok ibu yang mereka biasa temui di rumah setiap hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com