Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus-tikus di Kantor Ahok Kompak dan Pintar Berorganisasi

Kompas.com - 19/05/2015, 21:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa hari lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegur Kepala Biro Umum Agustino Darmawan. Djarot menilai, kondisi kantor Biro Umum cukup kumuh karena banyak kardus.

Djarot menilai, keberadaan barang-barang tersebut berpotensi mengundang tikus. Agustino mengakui, hewan pengerat itu memang kerap ditemui di kantornya. Namun, Agustino menyebut keberadaan tikus tidak hanya di Biro Umum, tetapi juga di hampir semua tempat di Balai Kota.

"Sejak tahun 1975 dibangun, sudah ada tikus. Jadi, bukan cuma di Biro Umum yang sekarang saja. Tikus kan bersarang di mana-mana. Pas mulai masuk sini bulan Februari 2014, saya juga kaget, kok gedung gede gini banyak tikus. Saya enggak tahu kenapa dulu enggak dibasmi secara masif," ujar Agustino di Balai Kota, Selasa (19/5/2015).

Menurut Agustino, jajarannya sudah beberapa kali mencoba melakukan pembasmian tikus. Namun, proses itu hanya khusus dilakukan di kantor Biro Umum.

Cara tersebut kemudian dianggap tidak efektif. Sebab, kata Agustino, tidak jarang saat pengelola Biro Umum sudah berhasil melakukan pembasmian, tikus-tikus lainnya muncul, yang kemungkinan besar berasal dari kantor lain yang berada di Balai Kota.

Atas dasar itu, Agustino menganggap bahwa tikus-tikus di lokasi yang menjadi kantor Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama itu kompak dalam berorganisasi.

"Dia (tikus-tikus) tuh organisasinya kompak benar. Kalau satu sudah cobain sedikit racun tikus, dia laporin ke yang lain kalau itu bahaya. Tikus di sini juga bisa pindah lewat tangga," ujarnya.

Ia pun menilai, perlu langkah masif untuk membasmi tikus di Balai Kota. Langkah masif tersebut berupa pemberian racun ataupun perangkap tikus di semua lokasi yang ada.

Pembasmiannya pun tidak boleh dilakukan secara musiman, tetapi harus terus-menerus. Agustino memprediksi, anggaran yang dibutuhkan untuk pembasmian tikus kemungkinan besar mencapai Rp 200 juta per tahun.

"Saya maunya masif, enggak per lantai lagi, tetapi dari lantai dasar sampai lantai 24. Semuanya mungkin bisa sampai Rp 200 juta. Berapa sih (nilai) Rp 200 juta dibanding dia makanin kabel, dan akhirnya menyebabkan kebakaran? Mending kita tiap tahun anggarkan Rp 200 juta sampai dirasa enggak perlu lagi," kata Agustino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com