Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba-tiba, Kapolres Bekasi Klarifikasi soal Temuan Beras Plastik

Kompas.com - 21/05/2015, 18:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Resor Bekasi Komisaris Besar Rudi Setiawan mengatakan, pihak kepolisian belum selesai melakukan penyelidikan terhadap penemuan beras sintetis di Bekasi. Karena itu, kepolisian sampai saat ini belum dapat memastikan kebenaran beras sintetis tersebut.

"Selanjutnya, kami harus dapatkan keterangan ahli yang membidangi masalah terkait makanan dan minuman, yaitu BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Untuk itu, sesuai prosedur, barang bukti itu kami sisihkan untuk dibawa ke laboratorium BPOM di Jakarta. Yang kami kirim adalah yang kami sita dari pelapor," ujar Rudi di Mapolresta Bekasi Kota, Kamis (21/5/2015).

Rudi menegaskan, beras-beras yang diuji di BPOM adalah beras milik Dewi Septiani, penjual bubur yang mengaku membeli beras plastik. Tes laboratorium di BPOM bertujuan untuk memastikan kandungan beras tersebut.

Selain ke BPOM, polisi juga mengirim sampel beras tersebut ke Kementerian Pertanian untuk mencari tahu jenis beras tersebut. Tes laboratorium beras tersebut juga dilakukan di Puslabfor Polri untuk memperkuat hasil tes. Dari ketiga laboratorium tersebut, belum satu pun yang mengeluarkan hasil tesnya.

"Sampai sekarang, hasilnya belum ada, baik dari BPOM, Kementan, maupun dari lab forensik Polri," ujar Rudi.

Rudi mengatakan, ketiga badan tersebut dinilai paling kredibel untuk menguji isi kandungan beras itu. Kepolisian memercayai hasil laboratorium yang diuji di ketiga badan itu. Berkaitan dengan hasil laboratorium yang diumumkan PT Sucofindo dan Pemerintah Kota Bekasi tadi pagi, Rudi tidak mengatakan bahwa hasilnya salah. Rudi hanya menegaskan bahwa kepolisian hanya mengikuti prosedur penyelidikan sesuai dengan peraturan yang ada.

"Kami penyidik yang sedang menangani ini tidak tahu apa yang diperiksa di laboratorium Sucofindo. Dari mana bentuknya, saya belum mengetahui. Yang pasti, yang kami periksa adalah yang kami peroleh dari pelapor," ujar Rudi.

Untuk diketahui, sampel beras yang diuji oleh PT Sucofindo adalah sampel beras milik Dewi Septiani dan juga beras dari toko tempat Dewi membeli beras tersebut. Kedua sampel itu adalah sampel yang sama dengan yang sedang diuji oleh kepolisian. Pemerintah Kota Bekasi juga berniat untuk melaporkan hasil tes laboratorium beras yang dilakukan PT Sucofindo ke pihak polisi.

Menyikapi hal itu, Rudi mengatakan tidak menutup kemungkinan hasil laboratorium juga dijadikan informasi tambahan untuk kelancaran proses penyelidikan. "Kami punya hubungan baik dengan Pemkot Bekasi. Nanti kami komunikasikan ke Wali Kota proses pengiriman beras (ke PT Sucofindo) itu dapat dari mana. Tapi, kami akan tetap merespons PT Sucofindo ataupun Wali Kota. Kalau semua memenuhi prosedur, ya kita tindak lanjuti," ujar Rudi.

Dengan adanya temuan ini, Rudi pun mengatakan masyarakat tidak perlu cemas sebab dari pihak kepolisian belum menyatakan bahwa beras tersebut benar mengandung plastik.

"Jadi, kami mohon masyarakat tenang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang memang membidangi dan punya akreditasi sesuai yang kami butuhkan," ujar Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com