Ia menjelaskan, pada Sabtu (23/5/2015) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, ia masuk ke Venue Kemang bersama Jopi dan enam orang lainnya. Di sana, ia sudah melihat ada rombongan beberapa pria berperawakan tegap dan cepak.
"Pihak keamanan sana bilang mereka lagi dinas di situ," ujar MF saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Sabtu siang.
Kemudian, saat kafe ditutup, pria-pria berbadan tegak itu meminta Jopi dan teman-temannya untuk meninggalkan lokasi. Dari sana, terjadilah cekcok antara pria itu dan salah satu teman Jopi, A.
Selanjutnya, pria itu mengeluarkan sebilah senjata tajam berjenis bayonet atau sangkur. Ia berusaha menusuk Jopi yang sudah meninggalkan lokasi percekcokan.
"Teman-teman meminta Jopi menjauh menuju mobil. Ternyata teman-temen pelaku malah mengejar Jopi. Pelaku juga ikut mengejar Jopi," tutur MF.
Saat itu, kata MF, teman Jopi belum tahu bahwa Jopi ditusuk. Teman Jopi masih berusaha mengangkat Jopi. Ketika hendak mengangkat Jopi, mereka baru tahu badannya basah yang ternyata darah.
Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat mengatakan, Jopi mengalami satu luka serius di tubuhnya.
"Saya belum tahu berapa, yang jelas luka tusuk yang dalam itu satu," kata Wahyu seusai mengecek ke lokasi kejadian, Sabtu siang.
Wahyu belum dapat menyebutkan di mana luka tusuk tersebut. Sebelumnya, Jopi disebut mengalami luka parah di bagian paru-paru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.