"Saya bingung dan panik juga. Habis, saya juga tidak tahu harus bagaimana lagi? Saya dan Sofia juga jadi korban, kok. Kami belum digaji dua bulan karena alasan orderan sepi. Padahal, banyak yang datang untuk registrasi," kata Euis kepada Kompas.com, Sabtu (23/5/2015) malam.
Selama ini, lanjut Euis, dirinyalah yang kerap berhadapan langsung dengan klien, mulai dari negosisasi harga hingga pelaksanaan acara. Asisten marketing itu mengaku shock begitu mengetahui bosnya sudah pergi ke luar kota tanpa tahu kapan akan kembali.
"Saya langsung lemas pas tahu bos sudah pergi. Apalagi waktu dikasih tahu pemegang kunci (penjaga rumah), kunci sudah dititipkan dan tidak tahu kapan (bos) balik ke Jakarta. Biasanya tidak pernah seperti itu. Mana waktu itu ada klien yang harus di-handle...," kata asisten yang mengabdi selama tiga tahun tersebut.
Hal senada juga diungkapkan Sofia. Asisten bagian gaun itu ikut kewalahan meladeni pertanyaan para klien. Dia juga membantu Euis untuk menenangkan para klien yang terus berdatangan ke ruko yang menjadi kantor marketing, di Jalan Mutiara, Taman Palem Blok E1, Nomor 9, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Soalnya ini menyangkut kepentingan banyak orang. Mulai dari kedua mempelai, keluarga dari kedua mempelai, hingga tamu undangan. Kami hanya bisa memberikan keterangan sesuai fakta yang ada. Kami juga bagian dari korban," ujar Sofia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.