Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta 10 K Digelar, Sejumlah Ruas Jalan Ditutup

Kompas.com - 29/05/2015, 12:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah ruas jalan yang menjadi pelintasan lomba lari Jakarta International 10 K pada Minggu (31/5/2015) lusa akan ditutup. Upaya ini dilakukan demi kenyamanan sekitar 35.000 atlet yang akan berpartisipasi dalam lomba yang digelar untuk memeriahkan hari ulang tahun ke-488 Kota Jakarta itu.

Rute yang akan dilalui peserta lomba Jakarta International 10 K yakni Silang Monas Barat Daya menuju Jalan Budi Kemuliaan. Kemudian menuju Jalan Abdul Muis, Jalan Majapahit, Jalan Gajahmada, dan berputar di depan Pos Polisi Glodok. Selanjutnya Jalan Hayam Wuruk, Jalan Medan Merdeka, dan finis di Silang Monas Barat Daya.

Ketua Panitia Pelaksana Jakarta Internasional 10 K, Asep Rachmat Hidayat, mengatakan, lomba lari Jakarta International 10 K ini diikuti oleh 35.000 pelari, terdiri dari pelajar, mahasiswa, umum, TNI/Polri, serta pelari elite internasional dan elite nasional.

Karena banyaknya peserta, maka panitia akan melakukan penjagaan ekstraketat di semua simpul pelintasan dengan melibatkan aparat terkait.

"Simpul-simpul perlintasan itu akan dijaga petugas gabungan dari mahasiswa UNJ, Pengprov PASI, Dishub DKI, TNI/Polri, dan Disorda DKI Jakarta selaku penyelenggara. Kita harus betul-betul mengamankan peserta," ujar Asep, Jumat (29/5/2015).

Pihaknya mengimbau pengendara agar tidak melintas di jalur lomba dan mencari jalur alternatif. Pengendara tinggal mengikuti rambu lalu lintas atau mengikuti petunjuk dari petugas gabungan yang disiagakan di sepanjang jalur lintasan lomba dan sekitarnya.

Pihaknya berharap lomba ini berjalan kondusif. Sebab, perhelatan akbar ini diikuti oleh atlet internasional dari berbagai negara, seperti Kenya, Nigeria, Jepang, Etiopia, dan Italia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com