Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Stasiun untuk Rusunawa Usulan Ahok Tetap Jadi Aset PT KAI

Kompas.com - 12/06/2015, 12:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lahan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang akan dibangun Pemprov DKI dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Manggarai, Kampung Bandan, dan Tanah Abang tetap menjadi aset PT KAI. 

Kepala Bidang Pelayanan Hukum Biro Hukum Pemprov DKI Jakarta Solafide Sihite mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan memiliki aset bangunan yang dibangun di atas lahan tersebut saja. 

"Untuk aset lahan masih milik PT KAI, kami hanya akan membangun rusunawanya saja. Jadi nantinya bangunan adalah aset milik kami," kata Solafide, Jumat (12/6/2015). 

Persoalan kepemilikan aset ini, kata dia, sempat jadi perdebatan antara kedua pihak. Namun, akhirnya kedua belah pihak berkomitmen untuk mengentaskan masalah permukiman kumuh di Jakarta.

Rusunawa yang dibangun di stasiun ini juga diyakini mampu menarik minat warga menggunakan transportasi umum sehingga dapat menanggulangi kemacetan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, kesepakatan pembangunan rusunawa stasiun ini telah diputuskan pada 1 Oktober 2014 lalu saat Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dalam perjanjian itu tercantum, jika ada sengketa lahan, maka PT KAI yang akan menyelesaikannya terlebih dahulu. Dengan demikian, saat Pemprov DKI Jakarta membangun rusunawa, sudah tidak ada lagi sengketa. "Jadi nanti kami tinggal membangun rusunnya saja," kata Solafide. 

Selain membangun rusunawa, Pemprov DKI dan PT KAI bekerja sama menertibkan permukiman kumuh di bantaran rel kereta, kemudian membangun ruang terbuka hijau (RTH) dan lain-lain. 

Sebelumnya, Basuki berencana membangun rusunawa dan depo MRT di lahan seluas 3,2 hektar milik PT KAI di Kampung Bandan. Ia mendesak pembangunan rusunawa itu sudah bisa dilaksanakan akhir tahun ini atau pada awal tahun 2016.

Untuk merealisasikan program itu, Pemprov DKI akan memberi penyertaan modal pemerintah (PMP) hingga Rp 7 triliun kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Pasalnya, pembangunan rusunawa ini akan dikerjakan oleh PT Jakpro. Basuki menargetkan pembangunan rusunawa selesai pada tahun 2018 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com