Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Perjanjian dengan Operator Transjakarta Penuh Permainan

Kompas.com - 23/06/2015, 09:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, seringnya kecelakaan yang dialami bus transjakarta merupakan buah dari perjanjian yang tidak sehat antara Dinas Perhubungan dengan operator bus sejak dulu.

Menurut Basuki, Dinas Perhubungan tidak membuat sanksi tegas kepada operator jika melakukan kesalahan. 

"Pasti, saya bilang masalah kecelakaan pasti akan terjadi kesalahan. Mulai dari sopirnya enggak profesional dan perjanjian kontrak lama itu enggak kejam, saya bilang dulu kontrak itu penuh 'permainan'," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (23/6/2015). 

Seharusnya, lanjut dia, Dinas Perhubungan DKI membuat peraturan kontrak yang lebih menekankan pada jaminan keamanan serta perawatan yang diberikan operator. Selain itu, operator juga harus bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan dan wajib memberi gaji sopir transjakarta sebesar 2 hingga 3,5 kali nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI.

Ke depannya, di bawah pengelolaan PT Transjakarta, perawatan transjakarta diserahkan kepada Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM).

"Operator harus hidup, macam-macam kami singkirin. Sopir macam-macam juga akan kami singkirin. Sopir mesti diperbaiki nih gajinya 2-3,5 kali UMP, kami harus membuat sopir yang baik mau kerja, yang jelek singkirin saja," kata Basuki. 

Senin (22/6/2015) kemarin, transjakarta koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas) mengalami kecelakaan karena rem blong. Akibatnya tabrakan terjadi antara bus transjakarta dengan 8 motor dan 3 mobil. Sopir transjakarta pun telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Polres Jakarta Selatan.

Kemudian, Selasa pagi ini, kembali terjadi kecelakaan antara bus transjakarta koridor X (PGC Cililitan-Tanjung Priok). Kecelakaan disebabkan karena pemotor menerobos jalur transjakarta dan pemotor yang masuk ke dalam kolong bus, ditemukan tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com