Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Warga Cilincing Jakarta Utara yang Jadi Korban Hercules Jatuh

Kompas.com - 01/07/2015, 00:14 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Di salah satu rumah di Kompleks TNI AL Dewa Kembar, Jalan Kyai Jalak B 169 RT 08/RW 01, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, sekelompok orang mendadak berkumpul. Rumah milik Serda Amir Asmono Abdullah itu mendadak menjadi rumah duka setelah istrinya, Yunita (34), dan anak mereka, Wildan (3), menjadi korban pesawat jatuh di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (30/6/2015) siang.

"Awalnya masih belum yakin. Ternyata benar, istri dan anak Amir ikut jadi korban. Itu setelah Amir dapat kabar dari komandannya," ujar tetangga korban, Jim Cawila, di rumah duka.

Menurut Jim, warga mendapat informasi valid dari Amir selepas ibadah tarawih, sekitar pukul 21.00 WIB. Sejumlah warga pun langsung mendirikan tenda dan berkumpul di depan rumah duka.

Menurut pantauan Kompas.com, sebuah tenda berukuran 4 x 5 meter berdiri tepat di depan rumah korban. Beberapa warga berpakaian Muslim tampak duduk berkumpul di kursi plastik. Sebuah papan tulis putih bertuliskan "Berita Duka" berikut nama dan foto korban ikut terpajang di pagar rumah Amir.

"Kami masih menunggu kabar dari Amir. Jadi, sementara, kami dirikan tenda dan duduk di luar rumah. Soalnya, rumah korban dalam keadaan kosong karena mereka cuma tinggal berempat, Amir, istri, dan dua anaknya," kata Jim.

Seperti diketahui, pesawat Hercules C-130 Nomor A-1310 yang mengangkut 12 kru dan ratusan penumpang itu jatuh sekitar pukul 11.48 WIB. TNI Angkatan Udara memastikan bahwa para penumpang dan kru yang berjumlah 113 orang meninggal.

Saat ini, tim pencari masih berusaha mengumpulkan jenazah korban dari lokasi kejadian. Sebelumnya, pesawat Hercules yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, itu berangkat dari Malang pada Senin (29/6/2015) menuju Yogyakarta, kemudian terbang ke Halim. 

Komandan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama Umar Sugeng Haryanto menuturkan, ada 10 penumpang yang ikut berangkat dari Lanud Halim, Selasa (30/6/2015) pagi. Menurut Umar, kemungkinan beberapa penumpang turun di bandara lainnya mengingat pesawat itu sempat terbang ke Pekanbaru, Dumai, lalu ke Medan. 

"Di Halim, (pesawat) sempat menginap, dan pagi tadi berangkat lagi. Sepuluh orang itu ada di daftar penerbangan dari Halim. Bisa saja sudah diturunkan. Kami belum dapat info dan masih tunggu berita dari Medan. Kami sedang cek," ujar Umar.

Pesawat Hercules naas itu jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari Lanud Soewondo, Medan. Pesawat akan menuju Lanud Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, dengan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM). Namun, baru beberapa menit lepas landas, pesawat jatuh serta menimpa belasan mobil dan rumah warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com