Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelidikan Kasus Pesta Bikini Pelajar Masih Dilanjutkan

Kompas.com - 02/07/2015, 17:34 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menegaskan tetap melanjutkan penyelidikan terkait kasus pesta bikini pelajar yang sempat akan diselenggarakan oleh Divine Production. Sebab, laporan atas event organizer tersebut masih ada yang belum dicabut.

"Kami masih melakukan proses penyelidikan terkait proses dugaan pencemaran nama baik menggunakan nama sekolah," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Jakarta Kamis (2/7/2015).

Namun, ia mengakui ada permintaan salah satu pelapor untuk mencabut laporannya. Laporan tersebut adalah yang dibuat oleh Kepala SMAN 29 saat itu Ratna Budiarti yang mewakili tujuh sekolah lainnya.

"Memang ada informasi laporan tersebut dicabut, tetapi kan ada beberapa laporan, misalnya laporan A dicabut, penyidik masih akan melanjutkan penyelidikan laporan B dan C," ujar dia.

Iqbal menjelaskan, kasus yang penyelidikannya dihentikan saat laporannya dicabut merupakan yang bersifat delik aduan. Sementara, bila sifatnya bukan delik aduan tetapi delik umum, maka penyidik masih bisa melanjutkan penyelidikan. [Baca: Tiga Sekolah Belum Cabut Laporan Polisi untuk EO Pesta Bikini]

"Kalau laporannya dicabut, memang penyidik tidak bisa melanjutkan penyelidikan kalau itu pada delik aduan," ucap dia.

Sebagai informasi, selain SMAN 29, ada pula SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun, SMA Alkamal, dan SMAN 14 yang melaporkan Divine Production ke polisi.

SMA Muhammadiyah bahkan membuat laporan dengan Pasal 27 ayat 3juncto Pasal 45 ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE atau Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP.

Diketahui, laporan dengan UU ITE tidak dapat dicabut begitu saja karena sifat laporannya bukanlah delik aduan. Sehingga, bila terbukti bersalah, maka pihak yang dilaporkan bisa dihukum sesuai dengan tuntutannya. [Baca: Sepakat Berdamai, Sekolah Cabut Laporan Polisi untuk EO Pesta Bikini]

Sebelumnya diberitakan, Divine Production berencana untuk menyelenggarakan pesta bikini pelajar bertema "Splash after Class" pada 25 April 2015 lalu.

Namun, acara tersebut batal karena sejumlah protes. Melalui YouTube, Divine Production mencantumkan nama 16 sekolah pendukung pesta itu.

Empat belas di antaranya berlokasi di Jakarta, yakni SMA 12, SMA 14, SMA 35, SMK 50, SMA 24, SMA 31, SMA 109, SMA 53, SMA Muhammadiyah Rawamangun, SMA 44, SMA Alkamal, SMA 29, SMA 26, dan SMA 3.

Dua lainnya berlokasi di Bekasi dan Tangerang, yakni SMA 8 Bekasi dan SMK Musik BSD. Padahal, belakangan diketahui sekolah-sekolah tersebut tidak pernah memberikan izin namanya dicantumkan sebagai pendukung acara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com