Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rukaya Tak Sanggup Lagi Lihat Anaknya yang Jadi Korban Kebakaran di Pabrik

Kompas.com - 12/07/2015, 12:08 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rukaya (42) tak kuasa membendung air matanya saat menceritakan kondisi anak sulungnya, Wulandari (21), yang dirawat di RSCM Jakarta Pusat, Minggu (12/7/2015).

Meski sempat melihat sekali, Rukaya mengaku tak mampu untuk melihat lagi anaknya yang mengalami luka bakar parah akibat kebakaran pabrik PT Mandom di Kawasan Industri MM 2100 Cibitung, Jawa Barat, Jumat (10/7/2015) lalu.

"Saya sudah lihat kemarin. Tetapi, enggak kuat kalau harus lihat lagi. Seluruh tubuhnya terbakar," tutur Rukaya terisak.

Ibu enam anak itu mengatakan, anaknya juga sempat dioperasi bagian tangan kanannya. Sebab, akibat luka bakar yang dialami anaknya, aliran darah melalui tangannya tersumbat.

"Kemarin sudah operasi. Tangannya melepuh dan harus dioperasi. Kata dokter supaya aliran darahnya lancar," kata warga Walang Jaya, Semper, Jakarta Utara, itu.

Rukaya juga menceritakan, saat hari kejadian, anaknya sempat memberinya uang arisan keluarga sebesar Rp 2 juta. Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk menebus ijazah SMK yang belum diambil sejak dua tahun lalu.

"Dia (Wulan) baru dapat arisan keluarga. Tetapi, uangnya di kasih ke saya, titip dulu, nanti buat nebus ijazah," ujarnya.

Uang tersebut diserahkan Wulan seusai sahur bareng keluarga sekitar pukul 04.00 WIB. Setelah itu, Rukaya mengaku tidak melihat lagi putrinya karena berangkat kerja satu jam berikutnya.

"Pagi habis sahur cuma nitip uang saja. Tetapi, malamnya saya sempat lihat, dia (Wulan) ngumpulin adik-adiknya buat kasih nasihat. 'Nanti kalau sudah gede jaga mama'," kata Rukaya tersedu menirukan ucapan putrinya.

Seperti diketahui, kebakaran yang terjadi di pabrik PT Mandom, Jumat siang, mengakibatkan lima orang tewas.

Lima korban tewas tersebut mengalami luka bakar hingga 100 persen. Sementara itu, sekitar 50 orang mengalami luka bakar serius.

Sebanyak 20 korban kebakaran yang mengalami luka paling parah dipindahkan ke RSCM yang memiliki peralatan lebih lengkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com