Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Balik Mulai Masuki Jakarta

Kompas.com - 20/07/2015, 04:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Arus balik masyarakat memasuki ibu kota Jakarta mulai terjadi pada Minggu (19/7/2015) setelah mereka ber-Lebaran di kampung halamannya selama beberapa hari. Mereka mulai memasuki ibu kota Jakarta melalui berbagai pintu gerbang, seperti pelabuhan laut, bandara, terminal bus dan stasiun kereta api.

Di Terminal Bus AKAP Kalideres, Jakarta Barat, arus balik masih sepi dan diperkirakan akan melonjak pada Selasa (21/7) dan Sabtu (24/7).

Puncak arus balik di Terminal Bus AKAP Kalideres, Jakarta Barat, diperkirakan terjadi pada H+7 atau Sabtu (24/7/2015) dengan perkiraan 10 ribu penumpang akan tiba.

"Kami perkirakan puncak arus balik bisa Sabtu, karena sudah dekat di penghujung liburan dan mulai masuk kerja pada Senin (26/7/2015)," kata Staf Tata Usaha Terminal Bus Antarkota Antarpropinsi (AKAP) Kalideres Iwan Rukiyadi di Jakarta, Minggu.

Menurut Iwan, pihak Terminal Kalideres juga mengestimasi lonjakan penumpang arus balik akan terjadi pada Selasa (21/7/2015). Pasalnya, hari tersebut merupakan hari terakhir cuti bersama kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sesuai tren yang terjadi setiap tahun, ujar Iwan, jumlah penumpang arus balik selalu jauh lebih banyak dibanding arus mudik. Pada 15 hari arus mudik Lebaran 1436 Hijriah, ujar Iwan, puncaknya terjadi pada H-2 atau Rabu (15/7/2015) dengan penumpang yang berangkat sebanyak 6.972 orang.

Menurut Iwan, pemudik yang kembali biasanya membawa rekan-rekan di kampungnya untuk bekerja di Jakarta dan kota-kota sekitar Jakarta, seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok. Jika dilihat agregat, menurut Iwan, jumlah penumpang arus balik biasanya meningkat 50 persen dibanding saat arus mudik.

"Maka dari itu, puncak arus balik nanti bisa 10 ribu pemudik yang kembali lewat Kalideres," kata dia.

Iwan menambahkan jumlah pemudik yang tiba di Kalideres, paling banyak berasal dari kota-kota di Jawa Tengah, seperti Solo, Purwokerto, Pekalongan, Purwodadi, Blora dan Cepu. Kemudian kota-kota di Jawa Barat, Sumatera, dan Jawa Timur, serta Nusa Tenggara Barat/Timur.

Para pemudik yang kembali, ujar Iwan, biasanya akan tiba pada malam hari. Mayoritas pemudik yang berangkat dan kembali melalui Terminal Kalideres merupakan pemudik dengan kota tujuan atau kota asal di Jawa Tengah dan juga Banten.

Kota di Jateng yang menjadi sasaran mayoritas pemudik antara lain, Solo, Purwokerto, Pekalongan, Purwodadi, Blora dan Cepu. Sedangkan kota atau daerah sasaran di Banten antara lain, Serang, Cilegon dan juga Pelabuhan Merak.

Sementara itu lebih dari 2.000 penumpang diperkirakan akan balik ke Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) pada Minggu atau hari ketiga lebaran.

"Prediksi kami di atas 2.000-an untuk incoming pax (penumpang yang datang) via HLP," kata Manajer Operasi PT Angkasa Pura II Bandara Halim Perdanakusuma Ibut Astono.

Berdasarkan pantauan, suasana Bandara Halim pada pukul 09.00 WIB relatif masih tidak terlalu ramai pada Minggu pagi.

Hingga saat ini, terdapat lima penerbangan yang sudah mendarat via Bandara Halim, antara lain, penerbangan maskapai Citilink dari Surabaya pada pukul 06.14 WIB, dari Yogyakarta pukul 07.00 WIB, dari Medan pada pukul 08.50 WIB, dan Palembang 09.20 WIB.

Sementara itu, satu penerbangan lain dari maskapai Susi Air dari Nusawiru pada pukul 06.45 WIB.

Kondisi arus balik juga terjadi di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur. Hal ini akan terus meningkat menjelang berakhirnya waktu cuti bersama Lebaran 2015, kata Kepala Terminal Antrakota Kampung Rambutan Laudin Situmorang.

Sebagian besar perusahaan dan lembaga negara di Jakarta menetapkan liburnya berdasarkan ketetapan cuti bersama. Dengan penetapan cuti bersama itu mempengaruhi jumlah arus mudik dan balik penumpang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com