Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Hindari Penculikan Anak ...

Kompas.com - 22/07/2015, 06:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus anak hilang semakin marak terjadi akhir-akhir ini. Tidak sedikit anak-anak yang hilang tersebut ditemukan telah menjadi korban penculikan dari orang tak dikenal. Untuk mengantisipasi hal ini, Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait memberi saran pencegahan terjadinya penculikan terhadap anak-anak.

"Kita sebagai orangtua harus mengajarkan kepada anak untuk katakan tidak kepada ajakan orang lain," ujar Arist kepada Kompas.com, Selasa (21/7/2015).

Utamanya, ajakan dari orang lain yang baru dikenal si anak. Arist mengatakan, pada umumnya anak-anak akan luluh dan senang kepada orang yang bersikap baik serta atentif kepadanya. Orangtua harus mengajarkan bahwa orang jahat tidak selalu berbuat jahat dengan cara-cara kasar.

Selain itu, sang anak juga harus diajarkan waspada kepada orang asing yang bersikap baik kepada dia. Arist mengatakan, anak-anak harus diajarkan berani berkata tidak kepada orang asing meskipun orang tersebut baik. Jika ditawari makanan, diberi uang, atau diajak pergi ke tempat asing, anak harus berani menolak. Kalau perlu, kata Arist, berteriak.

Sebagai antisipasi jika anak sudah terlanjur hilang dan diculik, Arist juga mengimbau para orangtua untuk mengajarkan anak informasi tentang identitas dirinya. "Nama dia siapa, nama orangtuanya, alamat rumah sekaligus rute jalannya diajarkan. Lalu nomor telepon penting," ujar Arist.

"Untuk mencegah kekerasan seksual, ajarkan juga mana bagian tubuh yang tidak boleh dipegang dan dilihat orang lain kecuali dia dan orangtua," tambah dia.

Akhir pekan lalu, seorang gadis cilik, SE, dilaporkan hilang saat bermain di sebuah tempat bermain anak di Pusat Grosir Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur. Dari rekaman CCTV tampak bahwa gadis yang 'lepas' bermain dari orangtuanya itu telah dibawa seorang pria tak dikenal. 

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/7/2015) sekitar pukul 16.30 saat Rd tengah menjaga toko bersama istrinya. Kini, bocah telah ditemukan dan sudah kembali ke rumahnya. Dia diantar seorang sopir taksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com