Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Kaji Pembubaran TGUPP dan BPMP

Kompas.com - 31/07/2015, 12:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus melakukan perampingan birokrasi. Saat menyampaikan sambutan dalam pelantikan pejabat eselon III, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah mengatakan pihaknya tengah mengkaji pembubaran Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dan Badan Penanaman Modal dan Provinsi (BPMP) DKI. 

"Kami akan terus melakukan perampingan organisasi karena ada teori, organisasi ramping yang kaya fungsi. Dalam waktu dekat, TGUPP akan kami bubarkan jika kinerja SKPD (satuan kerja perangkat daerah) sudah bagus dan (Badan) Penanaman Modal (Promosi BPMP) juga akan dibubarkan," kata Saefullah, di lantai 2 Blok G Balai Kota, Jumat (31/7/2015). 

Dalam struktur birokrasi, kata dia, jabatan Wakil Lurah dan Wakil Camat juga akan dibubarkan. Demikian juga Unit Pengelola Terpadu (UPT) yang banyak terbentuk akan diefisiensi. Para pegawai yang bekerja di satuan kerja yang dibubarkan, akan dialihkan ke satuan kerja lainnya.

"Efisiensi ini untuk menekan belanja pegawai. Di APBD penetapan belanja pegawai Rp 19 triliun, kami tekan di APBD Perubahan jadi Rp 17 triliun. Melalui perampingan ini, kami tekan terus sampai menyentuh angka Rp 15 triliun," kata Saefullah. 

Adapun TGUPP dipimpin oleh Sarwo Handayani serta Mohamad Yusuf. Anggota TGUPP adalah mantan-mantan Kepala Dinas Pemprov DKI seperti Taufik Yudi Mulyanto, Sugiyanta, Ipih Ruyani, Sugeng Irianto, Deded Sukendar, dan lain-lain. TGUPP kerap disebut sebagai satuan kerja "penampung" mantan kepala dinas yang "bermasalah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com