Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Dishub DKI Cabut Kebijakan Sepeda Motor Masuk Tol JORR

Kompas.com - 08/08/2015, 10:18 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencabut kebijakan kendaraan bermotor masuk Tol JORR Fatmawati tanpa transaksi alias gratis di depan Cilandak Town Square (Citos) mulai Jumat (7/8/2015) kemarin. Sebab, jumlah sepeda motor yang memasuki tol tersebut malah membeludak sehingga mengganggu keselamatan dalam berkendara.

"Tadinya biar kendaraan yang padat di depan Citos bisa terurai, tetapi jumlah motor yang masuk tol jadi banyak sekali sehingga mengganggu keselamatan. Takutnya niat kita yang inginnya baik malah jadi masalah," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah kepada Kompas.com, Sabtu (8/8/2015).

Saat melintasi tol tersebut, sepeda motor diberi keleluasaan untuk melaju di bahu jalan paling kiri tol. Petugas Dishub juga menerapkan kanalisasi agar arus sepeda motor di dalam tol bisa dikendalikan. (Baca: Dishub Cabut Kebijakan Sepeda Motor Masuk Tol JORR Gratis)

Namun, selama beberapa hari diterapkan, Dishub menilai kebijakan tersebut malah berpotensi membahayakan jiwa pengendara sepeda motor maupun mobil yang ada di tol.

"Yang namanya motor masuk tol kan memang bahaya, kalau kesundul mobil gimana? Soalnya yang digunakan sepeda motor kan bahu jalan, bukan badan jalan. Sebenarnya kan memang tidak boleh. Takutnya membahayakan penguna motor itu sendiri," ujarnya.

Menurut Andri, pihak pengelola Tol JORR Farmawati juga mengutarakan keberatan atas kebijakan tersebut.

Alasannya juga sama, potensi bahaya yang mengancam keselamatan para pengendara karena membeludaknya kendaraan yang masuk, apalagi pintu tol tersebut digratiskan.

Oleh karena itu, tidak hanya sepeda motor yang kembali dilarang memasuki tol, mobil pun kembali dikenakan tarif tol seperti biasanya.

"Kecelakaan untungnya belum ada, yang ada ya rawan kecelakaan. Sebelum itu terjadi, makanya kita cegah. Kemarin sudah ditutup, sudah normal kembali lewat bawah. Sementara itu, rekayasa lalu lintasnya kita bahas hari Senin (10/8/2015)," kata Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com