Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masuk Tol Enggak Pengaruh, di Tol Juga Macet"

Kompas.com - 05/08/2015, 09:37 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Syaiful (35) asyik menyeruput kopinya di tepi Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan. Ia tengah beristirahat sejenak setelah bermacet-macetan dari rumahnya di Ciputat, Tangerang Selatan, menuju tempat kerjanya di kawasan Ampera.

Pengendara sepeda motor ini pun mengungkapkan, banyak titik macet yang harus ia lewati, salah satunya di Jalan TB Simatupang di depan mal Cilandak Town Square (Citos). Kebijakan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan yang memperbolehkan mobil dan sepeda motor masuk tol dinilainya tidak terlalu berpengaruh.

"Masuk tol enggak ngaruh, soalnya di atas tol juga macet," kata pengendara yang sudah dua kali merasakan masuk Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dengan sepeda motornya ini kepada Kompas.com, Rabu (5/8/2015).

Ia mengungkapkan, lajur tol yang boleh dimasuki sepeda motor itu sangat sempit, tidak sampai 2 meter. Bila mobil berjalan terlalu di tengah, sepeda motor akan sulit berjalan berdampingan dengan mobil.

"Mau nyalip begitu kadang susah, soalnya jalannya terlalu sempit. Apalagi kalau mobilnya lumayan lebar, kayak mobil MPV, agak susah nyalipnya," ujarnya.

Agung (32), pengendara sepeda motor lainnya, mengatakan, kemacetan di Jalan TB Simatupang saat ini tidak terlalu berbeda sebelum ada kebijakan masuk tol gratis. Sebab, menurut dia, sumber kemacetan juga berasal dari kendaraan dari arah Jalan Cilandak Tengah yang letaknya tak jauh dari Citos.

"Ini kendaraan yang mau keluar dari (Jalan) Cilandak Tengah bikin macet juga, soalnya kan jadi nungguin dia keluar dulu," kata dia.

Warga Pondok Aren ini pun berharap agar proses pelebaran Jalan TB Simatupang segera selesai. Sebab, hal itu akan sangat berpengaruh terhadap arus lalu lintas di sana. Pengendara sepeda motor lainnya, Bayu (29), juga mengungkapkan hal senada.

Menurut dia, selama pelebaran jalan di Jalan TB Simatupang belum rampung, kemacetan akan tetap terjadi karena sepeda motor yang akan melewati jalan itu akan terhambat.

"Kalau banyak material pinggir jalan kan motor susah juga lewatnya, jadi harus nyelip-nyelip di antara mobil," ucapnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Rabu pagi ini, Arus kendaraan di Jalan TB Simatupang mengalami kemacetan. Volume arus kendaraan yang tinggi dari arah Pondok Indah dan Jalan Fatmawati menyatu di ruas jalan yang hanya terdiri dari dua lajur tersebut.

Kendaraan berjalan dengan kecepatan tidak lebih dari 5 kilometer per jam, bahkan beberapa kali terhenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com