Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Ahok Memikat Hati Warga DKI...

Kompas.com - 11/08/2015, 16:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang anak dari komunitas Sabang Merauke bertanya kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama terkait kunci menjadi pemimpin yang memikat hati warga. 

"Sederhana. Kalau kamu mau jadi pejabat, biar rakyat suka, yang penting itu mayoritas. Pertama, jangan terima suap. Kedua, jangan berpihak pada suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), dan Anda juga harus taat konstitusi. Kalau Anda punya sifat seperti itu, seharusnya rakyat akan menerima Anda. Itu teorinya," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (11/8/2015).

Hal itu, kata Basuki, terjadi terhadap dirinya. Warga Jakarta lebih memilih latar belakang calon pimpinannya ketimbang kesamaan SARA. Pasangan Joko Widodo-Basuki mampu mengalahkan calon petahana Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli pada Pilkada DKI 2012.

"Makanya, saya sampaikan kepada mereka, saya hari ini jadi gubernur karena nasib baik saja. Sebetulnya, saya masih wakil gubernur, gubernurnya masih Pak Jokowi. Karena Indonesia butuh presiden, kami 'pinjemin' gubernur DKI jadi presiden," kata Basuki. 

Kendati demikian, Basuki mengatakan, Pilkada DKI 2017 akan menjadi pembuktiannya, apakah ia benar-benar bisa memikat warga DKI Jakarta tanpa peran Jokowi. Sebab, menurut Basuki, warga lebih banyak menyenangi sosok Jokowi dibanding dirinya saat Pilkada DKI 2012 lalu.

"Kalau saya terpilih lagi (jadi gubernur pada Pilkada) 2017, ini membuktikan saya betul-betul dipilih jadi gubernur DKI sehingga membangkitkan percaya diri anak muda yang dengan latar belakang suku agama ras yang dianggap minoritas, apalagi di kampung kamu yang dianggap prioritas," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com