Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Terima Kasih Yeee Dikasih Tempat kayak Begini, tetapi Tolong Bilang Pak Ahok..."

Kompas.com - 20/08/2015, 16:47 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Warga yang pindah ke Rusun Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur, merasa nyaman tinggal di sana. Sayangnya, menurut warga, masih ada beberapa fasilitas yang harus diperbaiki.

Puji (31), seorang pegawai rumah sakit, mengaku bahwa ia sempat mendapati genangan di unit rusunnya.

"Tempatnya enak, cuma masih ada beberapa kekurangan. Aliran air (kamar mandi) menggenang. Kamar mandinya kadang ada rembesan dari atas," ujar Puji saat ditemui Kompas.com di unit rusunnya di Tower B lantai 7, Kamis (20/8/2015).

Selain tempatnya, Puji juga mengatakan bahwa beberapa unit rusun lain menunjukkan hal yang sama. Bahkan, di beberapa unit terdapat wastafel dan penampung air yang bocor.

Ibu dua anak ini juga khawatir dengan adanya lift. Ia takut anak-anaknya terjebak di lift saat bermain.

"Takut kejebak lift," ucap wanita yang menempati Rusun Jatinegara Barat sejak awal puasa lalu itu.

Saat ini, ia mengharapkan Pemprov DKI Jakarta segera memasang terali. Sebab, menurut dia, pemerintah baru melakukan pengukuran.

"Untuk terali, baru pengukuran. Bilangnya nanti setelah (rusun) ramai, baru dipasang," kata Puji.

Sama halnya dengan Puji, warga lainnya yang baru melakukan pemindahan barang hari ini, Dahlia (45), mengaku merasa nyaman dengan rusun barunya. Namun, ia memikirkan kondisi keuangan mereka untuk pembayaran pada bulan keempat.

"Lumayan sih, enak sih enak, tetapi ke sananya bingung (bayarnya)," ujar wanita yang sehari-hari mengurus rumah tangga ini.

Bagi Dahlia, yang memiliki suami dengan pekerjaan tidak menentu, keluarganya akan sangat kesulitan membayar uang sewa mulai bulan keempat. Ia berharap pemerintah dapat meringankan bebannya.

"Terima kasih yee dikasih tempat kayak begini. Cuma, bingung bayarnya, enggak megang uang sama sekali. Tolong ya, Neng, sampaikan ke Pak Ahok, ibu namanya Dahlia, di Blok A lantai 3," ujarnya.

Karena ini merupakan kali pertama bagi dia dan ibunya, Nyai Saanih (67), ke rusun, mereka pun tampak bingung saat akan turun ke lantai dasar dari unit rusunnya yang terletak di lantai 3. "Aduh belok sana, belok sini, ya Allah," keluh Nyai Saanih. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com