Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Cetak E-KTP, Layanan PTSP di Jakarta Selatan Sepi

Kompas.com - 28/08/2015, 19:52 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan pada Jumat (28/8/2015) tampak sepi. Tak banyak orang yang memanfaatkan fasilitas tersebut. Padahal, biasanya kantor PTSP cukup ramai dikunjungi orang-orang yang hendak membuat kartu tanda penduduk (KTP) elektronik.

Namun, sudah dua hari ini layanan tersebut tidak berfungsi. Pada bagian loket layanan tersebut juga terdapat kertas bertulisan "Mohon maaf jaringan KTP-Elektronik mengalami gangguan".

Masyarakat pun tidak ada yang bisa memanfaatkan pelayanan tersebut. Salah seorang petugas, Julianto, mengatakan, kerusakan terletak pada ketidakmampuan sistem mengakses data penduduk yang sudah dimasukkan.

Alhasil, data itu pun tidak bisa dicetak menjadi bentuk kartu e-KTP. Namun, menurut dia, kerusakan bukan pada jaringan internet, tetapi pada sistem.

Karena itu, pihak PTSP hanya bisa menunggu sistem tersebut mengalami perbaikan. Sejak sejak sistem tersebut mengalami kerusakan, permintaan pembuatan e-KTP tertunda.

"Berkas sudah numpuk karena sudah error dari Selasa (25/8/2015), ada sekitar 20 berkas," kata Julianto di kantornya, Jumat.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Selatan Sapto Wibowo mengatakan, pelayanan pencetakan elektronik di DKI Jakarta memang sedang mengalami kerusakan.

Ini diakibatkan oleh server data center di Kementerian Dalam Negeri rusak. Namun, ia menyatakan pihak Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Kemendagri tengah memperbaiki sistem tersebut.

Sapto pun sedang menunggu sampai sistem kembali berfungsi. "Saat ini sedang menunggu perkembangan Kemendagri. Sekarang sedang dilakukan perbaikan pihak Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Kementrian Dalam Negeri dan terkait dengan hal diinformasikan keseluruh Kelurahan di Jakarta Selatan," kata dia.

Sebagai informasi, saat ini di Jakarta Selatan sudah ada 1.974.551 orang yang datanya sudah terekam dalam sistem. Dan ada sebanyak 1.357.208 e-KTP yang sudah dicetak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com