Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bestari Pertanyakan Banyak Lembaga yang Terima Dana Hibah Berulang-ulang

Kompas.com - 31/08/2015, 17:25 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Anggaran DPRD DKI Bestari Barus mempertanyakan mengenai lembaga yang menerima bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi DKI. Sebab, dia menemukan lembaga tersebut telah menerima bantuan sosial selama beberapa tahun.

"Tadi dari pembicaraan bahwa sebaiknya, penerima bansos itu tidak berulang-ulang. Tetapi sepertinya banyak lembaga yang terima berulang. Contoh KONI anggaran tahun lalu terima Rp 200 miliar dinaikkan Rp 427 juta untuk tahun ini. Lalu Kodam Jaya anggaran tahun lalu Rp 32 miliar, sekarang terima lagi. Kodam Jaya ada dua permintaan nih," ujar Bestari di Gedung DPRD DKI, Senin (31/8/2015).

"Nih yayasan kanker malah enggak minta, tetapi tahun 2015 dikasih Rp 3,5 miliar. Tahun ini dikasih Rp 5 miliar. Apa mesti dikasih tiap tahun Pak? Tolong disampaikan jangan beratkan APBD. APBD saja cari duitnya sudah susah," ucapnya.

Dia juga mempertanyakan mengenai dana hibah kepada Lembaga Bahasa dan Ilmu Alquran yang dia nilai cukup besar. Selain Lembaga Bahasa dan Ilmu Alquran, ada beberapa lembaga keagamaan sejenis yang juga menerima bantuan sosial dari DKI.

"Saya juga orang Islam Pak. Tetapi ini diperhatikan betul. Jangan sampai beratkan APBD kita," ujar Bestari.

Jawaban DKI

Menjawab hal tersebut, Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengatakan memang betul berdasarkan peraturan, sebuah lembaga tidak boleh menerima bantuan sosial secarara berturut-turut.

Akan tetapi, berturut-turut dalam hal ini bukan dalam jangka waktu satu tahun. "Pengertian tidak boleh berturut-turut itu ada yang tafsirkan tidak boleh menerima setelah dua tahun atau tiga tahun," ujar Saefullah.

Selain itu, Saefullah juga mengatakan beberapa lembaga memang membutuhkan bantuan sosial secara berulang-ulang. Salah satunya adalah KONI.

Pemberian bansos kepada KONI yang berulang pun dibenarkan karena ada ketentuan lebih lanjut dalam undang-undang. Sebab, KONI tiap tahunnya pasti menghadapi serta mempersiapkan beragam kompetisi seperti PON, SEA Games, maupun Asian Games.

Mengenai pemberian bansos yang besar kepada lembaga Alquran, Saefullah secara pribadi bercerita tentang prestasi yang diraih DKI Jakarta dalam kompetisi membaca Alquran.

Provinsi DKI meraih medali emas dan perak dalam kompetisi tilawatil Alquran tingkat nasional. Saefullah pun ingin ada penghargaan yang layak kepada anak-anak pemenang itu.

"Saya ingin beri apresiasi yang baik ke pemenang, kalau pemenang akademi dangdut kan diapresiasi dengan sangat signifikan. Masa mereka peserta MTQ yang sejenis diapresiasi sedikit. Makanya saya mau apresiasi mereka ditambah. Paling tidak setengah dari akademi dangdut," ujar Saefullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com