Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencermati Persoalan Air di Kota

Kompas.com - 03/09/2015, 00:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Kerumitan hidup di ibu kota Jakarta dirancang untuk diekspresikan dalam Bienial Jakarta 2015 yang bertema ”Maju Kena, Mundur Kena” pada 15 November 2015 hingga 17 Januari 2016. Salah satu cara untuk mengetahui kerumitan kota itu adalah dengan mencermati persoalan air.

”Kurator melihat kerumitan Jakarta dari persoalan air yang cukup pelik. Ekspresi seni sudah dipersiapkan, antara lain mengambil area publik di Sungai Ciliwung bersama komunitas warga,” kata Direktur Operasional Bienial Jakarta 2015 Vicky Rosalina ketika mengunjungi Redaksi Kompas di Jakarta, Selasa (1/9).

Bienial Jakarta ke-16 ini dikuratori Charles Esche dari Inggris. Sejak 2004 Charles menjadi Direktur Van Abbemuseum di Eindhoven, Belanda. Ia aktif dalam berbagai penyelenggaraan bienial seni rupa internasional sebagai kurator dan ko-kurator, seperti di Bienial Sao Paolo (2014), Bienial Istanbul (2009), Bienial Gwangju (2002), dan Trienial Tate (2000).

Sebanyak enam kurator muda dari tiga kota dipersiapkan untuk membantu Charles. Mereka meliputi Benny Wicaksono (dari Surabaya), Putra Hidayatullah (Aceh), dan Anwar ’Jimpe’ Rachman (Makassar). Ketiga orang lainnya dari Jakarta, yaitu Irma Chantily, Riksa Afiaty, dan Asep Topan.

Tiga subtema 

Vicky mengatakan, tema besar ”Maju Kena, Mundur Kena” dijabarkan dalam tiga subtema. Ketiganya meliputi Indonesia di era 1980-an, Jakarta ada di mana- mana, dan seni tidak lagi cukup—seni muda Indonesia (art is not enough, anymore--young art Indonesia).

”Melalui para kurator muda dari luar kota Jakarta, yaitu dari Surabaya, Makassar, dan Aceh, pameran bienial mencoba melihat persoalan Jakarta dari luar,” katanya.

Manajer Komunikasi Bienial Jakarta 2015 Shera Pringgodigdo mengatakan, panitia bienial sedang menyiapkan Gudang Sarinah di Pancoran sebagai lokasi pameran utama. Ada tiga gudang yang akan dipakai, luasnya masing-masing 3.000 meter persegi.

Sebanyak 80 seniman dari dalam dan luar negeri akan terlibat dalam ajang ini. Bienial Jakarta kali ini diselenggarakan selama dua bulan lamanya, lebih lama dari acara serupa pada tahun-tahun sebelumnya yang hanya sebulan atau kurang. Bienale Jakarta dirintis sejak tahun 1974.(NAW)

___________________________
Berita ini juga tayang di Harian Kompas edisi Rabu, 2 September 2015. Berikut tautannya: Mencermati Persoalan Air di Kota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com