Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggalkan Sopir Taksi Korban Perampokan yang Terluka, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 03/09/2015, 20:15 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polres Metro Jakarta Timur menanggapi kasus anggota polisi yang meninggalkan sopir taksi korban perampokan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur. Polisi mengatakan, saat itu petugas mendahulukan pelaku untuk diamankan agar tidak kabur.

"Anggota waktu itu sedang sendirian di TKP sehingga perlu penanganan cepat. Kalau ditinggal mengurus korban, nanti pelakunya lari," kata Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/9/2015) malam.

Umar mengatakan, saat itu pula anggota yang ada di lokasi kejadian adalah petugas Polsek Metro Cipayung. Petugas tersebut kebetulan melintas untuk berdinas menuju kantor. Oleh karena itu, hanya anggota itu sendiri di lokasi kejadian. (Baca: Polisi Lebih Pilih Bawa Pelaku dan Taksi Ketimbang Sopirnya yang Terluka)

Ia menepis anggapan bahwa anggotanya tidak memprioritaskan korban. "Jadi, bukan tidak prioritas. Anggota itu fokus kedua-duanya. Jadi, saat korban dititipkan ke sesama sopir taksi Blue Bird, dan aman, akhirnya pelaku sama taksinya korban dibawa. Motor anggota saja sampai ditinggal di lokasi," ujar Umar.

Sebelumnya, seorang sopir taksi Blue Bird nyaris jadi korban perampokan. Korban yang memuat seorang penumpang mendadak ditodong dengan pisau.

Namun, korban melawan sehingga mengundang perhatian pengendara lain. Advokat senior Nursjahbani Katjasungkana adalah salah satu orang yang menyelamatkan sopir taksi Blue Bird tersebut dengan membawanya ke Rumah Sakit Haji di Pondok Gede. (Baca: Nursjahbani Katjasungkana Selamatkan Sopir Taksi yang Dirampok)

Pertolongan dilakukan karena korban saat itu terluka di bagian rahang kanan, dan tak ada yang mau menolong. Oleh karena itu, Nursjahbani membawa korban untuk diobati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com