Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kita ke Sini Menuntut Hanya Satu, Harga Mati Jadi PNS"

Kompas.com - 15/09/2015, 11:24 WIB
Khuswatun Hasanah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) hari ini menggelar aksi damai di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (15/9/2015). Aksi ini diikuti lebih dari 10.000 demonstran dari PGRI dan FHK2I di seluruh Indonesia yang sudah memenuhi Gedung DPR sejak pagi.

Salah seorang guru honorer dari Boyolali, Jawa Tengah, Tanwir, mengungkapkan protesnya terhadap pemerintah karena hingga saat ini tenaga guru honorer tidak juga diangkat menjadi guru PNS.

"Tenaga honorer K2 saat ini menuntut pemerintah, kebijakan Menpan, kebijakan pemerintah supaya betul-betul pemerintah tidak mendiskriminasikan tenaga K2," kata Tanwir.

Ia juga menjelaskan bahwa PP No 56 Tahun 2012 adalah jelas diperuntukkan untuk kesejahteraan guru honorer K2.

"Kenapa kemarin yang terjadi di DKI malah justru mengangkat guru bantu sebanyak 5.000 ke atas?" kata Tanwir.

Dalam aksi damai yang akan berlangsung hingga besok, PGRI dan FHK2I hanya menuntut satu hal.

"Kita ke sini menuntut hanya satu, harga mati, yaitu jadi PNS. Kita lihat kinerja guru honorer juga berpotensi. kita bekerja di instansi pemerintah. Kita tidak melihat kita sebagai honorer. Saya minta hari ini pemerintah mengeluarkan kebijakan. Hari ini juga. Ini kita ada sekitar 10.000. Kalau hari ini tidak ada kebijakan dari pemerintah, kita menuntut hak kita karena kita sudah mengabdi 10 tahun lebih," ujar dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com