Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lajur Senayan-Bundaran HI Tak Berkurang Selama Pengeboran Terowongan MRT

Kompas.com - 21/09/2015, 18:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT MRT Jakarta memastikan tidak akan ada penambahan area kerja selama berlangsungnya proyek pengeboran terowongan untuk jalur bawah tanah mass rapid transit (MRT).

Dengan demikian, lajur jalan yang ada di sepanjang Jalan Sudirman dan MH Thamrin, tepatnya dari Senayan hingga ke Bundaran HI, masih akan seperti yang ada saat ini.

Direktur Konstruksi PT MRT Muhammad Nasyir mengatakan, tidak adanya penambahan area kerja disebabkan tidak adanya lagi metode cut and cover. Sebab, pengeboran akan menggunakan tunnel boring machine (TBM).

"Jadi, meskipun di bawah ada pengeboran, situasi di atas masih sama seperti yang ada saat ini," ujar Nasyir kepada Kompas.com, Senin (21/9/2015).

Cut and cover adalah metode penggalian tanah yang digunakan dalam proyek pembangunan stasiun-stasiun bawah tanah.

"Kalau pembangunan jalurnya saja, tanpa stasiun, cukup dengan tunnel boring machine. Tidak perlu dengan cut and cover. Tetapi, untuk stasiun, harus dengan cut and cover," ucap Nasyir.

Sebelumnya, Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Masdes Arroufi menyatakan, pengurangan lajur di sekitar area pengeboran hanya dilakukan selama acara peresmian dimulainya proyek pengeboran oleh Presiden Joko Widodo.

Acara peresmiannya sendiri telah dilakukan tadi siang. Selama peresmian, lajur jalan di sekitar Patung Pemuda di Bundaran Senayan, baik lalu lintas dari arah Jalan Jenderal Sudirman maupun dari Jalan Sisingamangaraja, menciut dari tiga lajur menjadi dua lajur. "Setelah acara, semuanya normal kembali," kata Masdes.

Proyek pengeboran terowongan bawah tanah untuk jalur bawah tanah MRT direncanakan akan berlangsung hingga Desember 2016. Secara keseluruhan, ada empat TBM yang akan dioperasikan secara bertahap.

Keempatnya akan digunakan untuk membangun terowongan bawah tanah dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI.

Dalam pengoperasiannya, dua TBM akan memulai penggalian dari Bundaran Senayan, sedangkan dua lagi akan memulai penggalian dari Bundaran HI.

Keempat mesin diprediksi akan "bertemu" di area Setiabudi pada Desember 2016 saat pembuatan terowongan rampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com