Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggrek Jadi Daya Tarik dan Dapat Tempat Khusus

Kompas.com - 21/09/2015, 20:43 WIB

KOMPAS - Hingga 17 Oktober nanti, bunga-bunga asli dari seluruh Nusantara, khususnya anggrek, hadir dalam Pameran Flora dan Fauna Jakarta 2015 di Lapangan Banteng. Anggrek aneka jenis itu tidak hanya dipamerkan, tetapi juga dilombakan oleh Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI).

"Mereka (PAI) pertama kali mengadakan kegiatan di Flona. Kami merespons baik karena bisa memperkaya tanaman dalam pameran ini," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratna Diah Kurniati di sela-sela pembukaan Flona, Jumat (18/9).

Tercatat ada 14 stan anggrek dari PAI yang berasal dari daerah berbeda-beda di Indonesia. Flona 2015 juga diisi 169 kios dan 12 stan instansi pemerintahan.

Yan Pieter Lie, Sekretaris DPC PAI Biak Numfor, Papua, mengatakan, ada puluhan jenis anggrek endemik Papua. "Yang khas Biak adalah anggrek Dendrobium schulleri, yang berwarna kuning dan bentuknya kecil," ucap Pieter.

Biak berada di satu pulau kecil yang terpisah dari pulau Papua. Anggrek-anggrek di Biak terutama hidup di dataran rendah. Anggrek ini berbunga satu kali dalam setahun, rata-rata pada bulan Mei-Juli. Karena itu, dalam pameran kali ini, tak semua tanaman anggrek berbunga karena masa bunga sudah lewat.

Anggota PAI DPC Kabupaten Supiori, Papua, Marlin Infaindan, mengatakan, ada 36 jenis anggrek hidup di kabupaten ini mulai dari pesisir hingga hutan. "Hampir semua anggrek hidup di hutan. Hanya ada beberapa anggrek seperti anggrek kelinci yang hidup di mangrove, pesisir pantai," katanya.

Sebagian besar anggrek unggulan setiap wilayah masih dalam proses penilaian di lomba PAI hingga 20 September. Setelah itu, anggrek akan dikembalikan ke stan masing-masing.

Flona diadakan rutin setiap tahun demi mendongkrak kecintaan warga akan tanaman. "Kami bekerja sama dengan instansi swasta dan sekolah agar terus menyediakan lahan untuk taman. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi sebuah daerah, kebutuhan tanaman bertambah. Sebab, tanaman dan bunga bisa menyejukkan dan menghias perkantoran, apartemen, serta rusun," kata Pelaksana Harian Sekretaris Daerah DKI Jakarta Mara Ollo Siregar saat membuka Flona 2015.

Aneka promosi

Dalam pameran kali ini, pengunjung bisa mengetahui tanaman yang tengah menjadi tren. Selain itu, Ratna menambahkan, pengunjung juga bisa mendapatkan bibit tanaman seharga Rp 10.000 setiap hari Sabtu. "Promosi ini diikuti banyak peserta. Mereka menyiapkan bibit tanaman hias, tanaman produktif, dan tanaman herbal," ucapnya.

Ratna mengatakan, pihaknya juga menyiapkan suvenir bagi pengguna bus transjakarta. Syaratnya, pengunjung tinggal tunjukkan saja kartu Jakcard-nya.

Beberapa halte transjakarta ada di dekat Lapangan Banteng, yakni halte Deplu, Istiqlal, dan Juanda. Kartu Jakcard, menurut Ratna, juga digunakan untuk transaksi di sejumlah kios peserta pameran. Transaksi nontunai diharapkan bisa memudahkan pengunjung pameran. (ART)

________________________

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 September 2015, di halaman 26 dengan judul "Anggrek Jadi Daya Tarik dan Dapat Tempat Khusus".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com