Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini "Rayuan Maut" Penipu yang Mengaku Pejabat kepada Korbannya

Kompas.com - 12/11/2015, 16:47 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — AC, penipu yang mengaku sebagai pejabat, menirukan bagaimana dia menipu para korbannya melalui sambungan telepon. Dia terdengar lugas membujuk korbannya.

"Selamat siang dengan PT Sinar Perkasa. Saya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Padalarang. Jadi begini, Pak, ini kan ada alkes yang diadakan untuk lelang. Kemudian ada lagi ada biaya tambahan."

"Bila bapak ingin mendapatkan ini, kita akan atur kesesuaiannya. Kalau bapak memang berkenan, bapak bisa transfer uang ke saya. Nanti saya kasih nomor rekening bendahara. Setelah dikirim, langsung dilaporkan ke saya," kata AC saat mempraktikkan aksinya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (12/11/2015).

Para penipu mengaku sebagai pejabat dan menelepon sejumlah perusahaan yang ikut lelang. Mereka menawarkan bisa meloloskan lelang jika mengirimkan sejumlah uang.

Selain mengaku sebagai pejabat pemerintahan, mereka juga kerap kali mengaku sebagai pejabat di kepolisian.

"Halo, dengan PT Islamic Perkasa. Saya dengan Kapolres Brebes, diberi tahu bahwa ada kunjungan dari Polda dimohon untuk mengirim uang. Nanti saya kasih nomor rekening staf saya."

Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Herryawan mengatakan, peragaan penipuan ini agar masyarakat lebih berhati-hati.

"Ini upaya preventif dan edukasi agar masyarakat lain tidak mendapatkan kejahatan penipuan ini," kata Herry.

Dalam satu bulan terakhir, Subdit Jatanras telah menangkap 30 pelaku penipuan via ponsel. Sebanyak 14 orang dengan cara mengirim SMS penipuan, sedangkan 16 lainnya dengan cara mengaku sebagai pejabat dan menghubungi korbannya lewat telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com