Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susah Bergabung dengan PT Transjakarta, Pengusaha Metromini Salahkan Dishub

Kompas.com - 07/12/2015, 17:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pengusaha Metromini, Azas Tigor Nainggolan, mengatakan, pihaknya sudah lama mengajukan agar bisa bergabung pengelolaannya dengan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta).

Agar nantinya, Metromini bisa dibayar dengan sistem rupiah per km. Namun, hal tersebut tidak pernah ditanggapi oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta.

"Kami sangat ingin (bergabung). Ini udah lama sebetulnya, Gubernur juga udah bilang," kata Tigor, ketika dihubungi, Senin (7/12/2015).

"Tapi permasalahannya, ini Dishub kurang cerdas menterjemahkan policy Ahok. Gimana buat Metromini agar bisa akses masuk ke manajemen Transjakarta."

"Saya sendiri udah pernah mengajukan sejak tahun 2012 ke Dishub tapi gak pernah dapet respons untuk peremajaan dan revitalisasi," kata dia.

Pengintegrasian tersebut, menurut pria yang mengaku hanya memiliki 10 bus metromini itu, seperti konsep di Guangzhou, Cina. Angkutan antara Bus Rapid Transit (BRT) dengan non-BRT saling terintegrasi dalam satu sistem.

Namun, memang seharusnya dilakukan survei terlebih dahulu mengenai pendapatan dalam satu trayeknya.

"Katanya kan metromini enggak jelas manajemennya. Padahal, strateginya bisa macem-macem. Ya udah revitalisasi lewat Kopaja aja."

"Memang kan Metromini enggak ada badan hukumnya. Daripada bikin baru, mending lewat Kopaja aja, pemprov sebagai pengawas."

"Ini pernah saya ajukan ke Dishub, ayo kita coba satu trayek, kita undang pemilik-pemilik, kita revitalisasi speknya (spesifikasi), nanti Pemprov jadi penjamin bersama Kopaja," katanya.

Para pemilik metromini yang lainnya pun, menurut Tigor, telah bersedia diintegrasikan. Kini pihaknya hanya tinggal menunggu dari pihak Dishubtrans Jakarta.

Manajemen metromini sampai saat ini dikenal cukup berantakan. Beberapa pengusaha mengklaim sebagai pengurus resmi PT Metromini. Berbeda dengan Kopaja yang seluruhnya dalam satu kepenguruan. (Mohamad Yusuf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com