Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat ke Jokowi, Ketua DPRD DKI Minta Dilibatkan Rapat Wisma Atlet

Kompas.com - 15/12/2015, 20:07 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengaku bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo, Senin (15/12/2015).

Dalam pertemuan itu, Prasetio menceritakan kepada Jokowi mengenai kondisi Jakarta, khususnya mengenai rencana pembangunan wisma atlet atau apartemen D10 untuk Asian Games.

"Kita omongin wisma atlet, Asian Games kan ada di Indonesia, saya bilang, kalau rapat jangan cuma Gubernur saja yang diajak rapat. Pemeritah daerah itu kan ada eksekutif dan legislatif," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI di Jalan Kebon Sirih, Selasa (15/12/2015).

Terkait hibah lahan Kemayoran untuk wisma atlet, Prasetio mengatakan bahwa Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat sudah melobi Komisi II DPR RI. (Baca juga: Jokowi Instruksikan Kerja Cepat Siapkan Asian Games 2018)

Menurut dia, Komisi II sudah setuju untuk menjadikan apartemen atau wisma atlet itu sebagai rusun setelah Asian Games berakhir. "Jadi bukan untuk komersil," ujar Prasetio.

Prasetio mengaku tidak ingin wisma atlet bernasib sama dengan Gelora Bung Karno. Pada 1962, Jakarta pernah menjadi tuan rumah olimpiade olahraga.

Saat itu, dibangun tempat penginapan atlet di samping Gelora Bung Karno. Namun, menurut dia, penginapan atlet tersebut kini menjadi mal.

Atas dasar itu, Prasetio mengatakan bahwa DPRD DKI akan melakukan pengawasan. Ia juga mengatakan bahwa dalam pertemuan tadi, Jokowi menyampaikan pesan-pesan kepadanya.

Prasetio mengaku dipesankan Presiden untuk bekerjasama dengan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dalam mengurus Jakarta. (Baca: Ahok Belum Dapat Laporan Resmi Perizinan Peralihan Lahan Kemayoran)

"Presiden kemarin monitor situasi Jakarta saja. Kata dia, pertahankanlah kerja sama karena Jakarta itu ibu kota negara supaya jadi kota metropolitan yang baik," ujar dia.

Sebelumnya, DPR RI menolak hibah lahan di Kemayoran untuk Pemprov DKI membangun wisma atlet. (Baca: DPR Tolak Hibah Tanah Kemayoran, Ini Kata Ahok)

DPR menolak hibah tersebut karena tidak setuju dengan rencana pemanfaatan wisma atlet sebagai rumah susun masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) setelah Asian Games 2018 berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com