Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gabung Transjakarta, Mayasari Bakti Rela Tarif Bus APTB-nya Rp 3.500

Kompas.com - 07/01/2016, 10:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mayasari Bakti menyatakan kesediaannya bergabung dalam layanan bus transjakarta tidak hanya berlaku untuk layanan bus reguler, tapi juga angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB).

Dengan demikian, Mayasari Bakti bersedia jika nantinya warga yang naik APTB hanya  membayar tarif Rp 3.500.

Sekretaris Perusahaan PT Mayasari Bakti Arifin Azhari mengatakan, kesediaan pihaknya untuk dibayar rupiah per kilometer karena sesuai kebijakan Pemprov DKI. Yakni, nantinya semua angkutan umum di Jakarta direncanakan memang harus menerapkan sistem pembayaran yang digunakan oleh transjakarta itu.

"Karena itu, semua operator tentu harus mengikuti tata kelola yang sudah ditetapkan oleh transjakarta, termasuk Mayasari," kata Arifin kepada Kompas.com, Kamis (7/1/2016).

Arifin menjelaskan, sejauh ini pembahasan antara pihaknya dengan direksi PT Transjakarta masih mencakup seputar besaran pembayaran rupiah per kilometer yang ideal.

Pembayaran dengan sistem rupiah per kilometer akan menjadi pemasukan utama bagi operator bus.

Bila nantinya tercapai kesepakatan, operator APTB akan dilarang memungut tarif tambahan kepada penumpang.

Penumpang yang naik APTB hanya perlu membayar tarif Rp 3.500. Pembayaran dilakukan secara nontunai saat akan masuk halte transjakarta.

"Masih didiskusikan jumlah idealnya (rupiah per kilometernya) berapa," ujar Arifin.

Layanan bus APTB adalah layanan bus yang melayani rute dari kota-kota penyangga ke pusat-pusat keramaian di Ibu Kota, seperti di Pasar Tanah Abang, Blok M, ataupun Jakarta Kota.

Mayasari Bakti tercatat menjadi salah satu operator layanan bus ini. Rute APTB yang dilayani oleh Mayasari Bakti meliputi rute Cibinong- Grogol, Bekasi-Tanah Abang, Cileungsi - Blok M, Poris Plawad-Pulogadung, dan Cikarang-Kalideres.

Meski lewat busway, bus APTB tidak terintegrasi secara pembayaran dengan transjakarta. Jadi, penumpang yang naik dari halte transjakarta akan tetap dikenakan biaya tambahan.

Nantinya, di dalam bus akan ada kondektur yang akan menarik uang dari penumpang dan penumpang akan diberikan karcis kertas.

Besaran tarif APTB berbeda-beda, tergantung jarak yang ditempuh. Namun, rata-rata berada pada kisaran Rp 7.000-15.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com