Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Gubernur DKI dari PDI-P Tunggu Arahan Megawati dan Jokowi

Kompas.com - 10/01/2016, 15:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan penyelenggaraan rapat kerja nasional (rakernas) tidak membahas permasalahan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. 

"Belum.. Belum. Nanti tunggu arahan Ketua Umum (PDI-P) dulu dan sampai saat ini belum sampai ke tahap pencalonan," kata Prasetio, saat ditemui di sela-sela Rakernas PDI-P, di Hall D Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1/2016). 

Saat ini, kata dia, Rakernas baru sampai tahap pembukaan. Rakernas akan berlangsung selama tiga hari, hingga Selasa (12/1/2016) mendatang.

Sesuai mekanisme, kata Prasetio, DPD PDI-P DKI Jakarta akan menjaring nama-nama calon Gubernur DKI pada Pilkada DKI 2017. Selanjutnya, nama-nama itu akan diserahkan kepada DPP PDI-P.

"Mungkin setelah arahan Pak Jokowi dan Bu Megawati (Ketua Umum PDI-P)," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD DKI tersebut.

Prasetio mengatakan, PDI-P bisa mengajukan nama calon Gubernur sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lainnya.

Ia kembali menegaskan, hingga kini, belum ada pembahasan Pilkada DKI di tubuh DPD maupun DPP PDI-P.

"Kami belum berkoordinasi dengan DPP. Jadi belum tahu," kata Prasetio.

Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto sebelumnya mengatakan, komunikasi yang dilakukan DPP PDI Perjuangan terhadap calon kepala daerah yang diusung tak hanya ditujukan kepada kader internal, tetapi juga tokoh di luar partai.

Beberapa tokoh yang sudah diajak berkomunikasi seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. 

Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi calon kepala daerah jika ingin diusung oleh PDI-P. Kata Hasto, calon tersebut harus sosok pemimpin yang merakyat sehingga bisa diterima di tengah masyarakat.

Calon tersebut juga harus memahami seluk-beluk persoalan yang terjadi di DKI Jakarta.

"Selain itu, mereka juga harus menjadi bagian dari sekolah partai yang nanti akan tetap dilanjutkan sebagai tradisi membangun kepemimpinan politik yang baik dan merakyat," kata Hasto.

Ia menargetkan, calon tersebut sudah dapat diketahui pada pertengahan tahun ini. (Baca: PDI-P Jalin Komunikasi dengan Ahok, Risma, Ganjar, dan Djarot Jelang Pilkada DKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com