Dia tetap menghormati lembaga survei yang menyatakan bahwa hanya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang mampu mengalahkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Saat ini dalam pandangan kami, semua calon memiliki potensi yang sama untuk ungguli Ahok karena waktunya juga relatif masih lama kan," kata Syarif di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Selasa (5/1/2016).
Syarif menegaskan, hasil survei tidak bisa mendikte partainya untuk tidak mencalonkan orang lain selain Ridwan Kamil.
Sebab, pencalonan Ridwan Kamil juga tidak bisa lepas dari kesediaan Ridwan sendiri untuk diusung Partai Gerindra. Jika Ridwan Kamil tidak mau diusung menjadi cagub, partai tidak bisa memaksa.
Meski mengaku tidak mau didikte, Syarif mengatakan, keputusan akhir penjaringan cagub juga akan mempertimbangkan hasil survei.
"Kami hormati semua hasil survei, tetapi tetap tidak bisa mendikte keputusan politik untuk mengusung calon selain Ridwan Kamil."
"Toh keputusan terakhir partai kan tidak terburu-buru dan juga tetap akan mempertimbangkan hasil survei juga," kata dia.
Direktur Cyrus Network Hasan Nasbi berpendapat, hanya satu dari delapan kandidat cagub Partai Gerindra yang bisa menyaingi Ahok (sapaan Basuki) pada Pilkada DKI 2017.
Dia adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang masuk bursa cagub Partai Gerindra dari pihak eksternal.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Cyrus Network, elektabilitas antara Ahok dan Ridwan Kamil juga tidak terpaut jauh. Ahok didukung 49,9 persen, sedangkan Ridwan Kamil 38,6 persen.
Warga yang belum memutuskan sebanyak 7,8 persen dan yang tidak menjawab 3,7 persen.
Partai Gerindra sudah mulai melakukan penjaringan kandidat calon gubernur untuk diikutsertakan pada Pilkada DKI 2017.
Dari penjaringan tersebut, terkumpul delapan nama kandidat cagub usulan para kader.
Dari kalangan internal, tercatat ada nama Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani; Wakil Ketua Dewan Pembina Parta Gerindra Sandiaga Uno; anggota DPR RI Biem Benjamin; serta anggota DPRD DKI, Mohamad Sanusi dan Mohamad Taufik.
Dari kalangan eksternal, ada Sekda DKI Saefullah, ada pula nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.