Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Kemenpora soal Asian Games, Ini Jawaban Ahok

Kompas.com - 12/01/2016, 12:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyalahkan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) atas keterlambatan rehabilitasi velodrom (arena balap sepeda) untuk kebutuhan Asian Games 2018.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebelumnya mengkritik Basuki atas keterlambatan ini. 

"Kami serius, masalahnya kami kesulitan SDM (sumber daya manusia)-nya. Mereka (direksi PT Jakpro) enggak berani ambil keputusan," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (12/1/2016). 

Karena itu, Basuki menginstruksikan para direksi untuk mengajukan pengunduran diri jika mereka merasa tidak mampu membenahi velodrom.

Selain itu, menurut dia, PT Jakpro kerap mencari alasan untuk mengulur pelaksanaan rehabilitasi velodrom.

"Dia enggak berani putusin, ngeles-ngeles. Saya kejar, ngeles, kejar, ngeles. Saya bilang, kalian enggak bisa kerja, pintar memang bisnis keuangannya, tetapi bukan teknisnya," kata Basuki. 

Kemenpora sebelumnya menilai Pemprov DKI Jakarta tak serius merehabilitasi velodrom di Rawamangun dan renovasi arena equestrian (berkuda) di Pulomas.

Jika dalam waktu sepekan Pemprov DKI Jakarta tidak juga bergerak cepat, Kemenpora berencana mengambil langkah alternatif.

"Untuk itu, kami akan terus mendesak Jakarta agar lebih serius terkait pembangunan ini karena Jakarta ini tugasnya sudah jauh berkurang, seperti renovasi GBK (Gelora Bung Karno) dan wisma atlet sudah diambil alih pemerintah pusat."

"Sementara itu, di sisi lain, Sumatera Selatan pun sudah menyelesaikan beberapa tower dan pembangunan LRT (light rail transit) yang sudah mulai dan ditargetkan selesai Juni 2018," kata Deputi V Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S Dewa Broto, Senin (11/1/2016).

Menurut dia, Basuki merupakan salah satu pejabat yang menandatangani host city contract untuk Asian Games 2018.

Secara moral, dialah yang bertanggung jawab atas keterlambatan ini.

Berdasarkan persyaratan Olympic Council of Asia (OCA), velodrom dan equestrian harus tetap dibangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com